Arduino mengutamakan kemudahan pakai dengan hardware dan software yang bersifat open source. Pemrograman board, terang Cuartielles, bisa dilakukan dengan bahasa C atau C++. "Cross-compiler Arduino bisa bekerja dengan berbagai sistem operasi, seperti Windows dan Linux," katanya.
Tetap pendidikan
Arduino telah berkembang menjadi ekosistem besar karena mendapat sambutan positif dari kalangan engineer dan desainer produk.
Kini Arduino memiliki 450 distributor di seluruh dunia. Di Indonesia, board Arduino disalurkan 5 distributor, yaitu Gerai Cerdas, Famosa Studio, Digi-Ware, Zaada Tec, Delta Electronic, MikonShop, dan Central Electronics. Menurut Cuartielles, sebanyak 1 juta board Arduino telah terjual sejauh ini.
Oktober lalu, Arduino juga menjalin kerjasama dengan Intel untuk menciptakan Galileo, board Arduino dengan prosesor Quark, derivatif Pentium yang posisinya di bawah Atom. Cuartielles menjelaskan bahwa board ini jauh lebih bertenaga dibandingkan varian-varian lain dari Arduino. "Sebanyak 50.000 board Arduino-Intel itu didonasikan ke universitas-universitas di seluruh dunia," ujar Cuartielles.
Ke depannya, Arduino sedang mempertimbangkan menerima investasi untuk mendanai proyek-proyek besar. Cuartielles belum bisa menjelaskan apa persisnya proyek tersebut, tapi dia mengatakan bahwa Arduino ingin melebarkan sayap ke pengembangan produk untuk rumah.
Hal lainnya yang juga dilirik oleh Arduino adalah "Internet of Things", di mana sensor dalam obyek sehari-hari seperti jalan tol, satelit, traktor pertanian, hingga alat pacu jantung saling terkoneksi melalui jaringan, baik dengan kabel ataupun wireless, dan bisa bekerjasama serta bertukar informasi tanpa intervensi manusia.
Pada akhirnya, Arduino tak ingin beranjak jauh-jauh dari bidang pendidikan yang menjadi inspirasi sekaligus fokus utamanya. "Edukasi adalah bisnis yang emosional bagi kami. Kami ingin memberikan produk yang terjangkau sehingga bisa menjangkau semua orang," pungkas Cuartielles.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.