Facebook, Twitter, Google, iTunes, WhatsApp, Skype, dan sebagainya, merupakan contoh pelaku layanan OTT yang lalu-lalang di jaringan operator.
Di Amerika Serikat, penyedia layanan streaming video Netflix telah menyetujui pembayaran khusus untuk memperoleh trafik langsung dengan penyedia jaringan Internet kabel terbesar di sana, Comcast. Di Singapura, CEO SingTel baru saja membuat geger dengan usahanya memperoleh biaya dari layanan messaging populer WhatsApp (yang baru saja diakusisi Facebook) dan Skype.
Kehadiran OTT dari sudut pandang penyedia layanan Internet cenderung menjadi beban dan hambatan ketimbang keuntungan.
Pendapatan dari panggilan telepon berkurang, pendapatan dari pengiriman pesan singkat/SMS menjadi sangat berkurang, dan kualitas layanan data selalu dirasa kurang karena layanan-layanan yang haus data terus menggerogoti bandwidth.
Penyedia jaringan Internet malah terus “dipaksa” untuk memperbarui kualitas jaringannya, sampai kualitas LTE atau bahkan Gigabit Internet untuk mengakomodasi kebutuhan ini.
Intinya kehadiran layanan OTT telah mengambil “jatah makan siang” penyedia jaringan Internet, tanpa timbal balik yang setimpal. Apakah pendapatan dari langganan data sebanding dengan investasi yang telah dikeluarkan untuk pembangunan infrastruktur?
Banyak pihak yang selalu mengkaitkan net neutrality dalam hal ini, saya juga sesungguhnya setuju dengan prinsip net neutrality, di area abu-abu ini belum ada larangan bagi siapapun yang menginginkan layanannya mendapat prioritas dan insentif dengan kompensasi sejumlah biaya.
Bisa dibilang wilayah ini ada pasar freemium — gratis untuk semua, tapi jika ada yang mau membayar untuk kelebihan tertentu, ya boleh-boleh saja.
Penyedia layanan Internet memang harus kreatif beradaptasi di era serba cepat ini. Salah satunya adalah membuat layanan OTT-nya sendiri. Layanan VoIP Skype misalnya memperoleh pendapatan terbesar dari pembelian credit untuk penggunaan VoIP ke seluruh dunia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.