Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dambaan Pengguna di Negara Berkembang, iPhone atau Samsung?

Kompas.com - 14/03/2014, 13:06 WIB
Penulis Aditya Panji
|
EditorReza Wahyudi
KOMPAS.com - Sebuah survei yang dilakukan oleh sebuah perusahaan pemasaran mengungkap bukan smartphone Android yang paling diinginkan oleh pengguna di negara-negara berkembang.

Ponsel pintar besutan Apple-lah yang menjadi merek ponsel pintar yang paling didamba oleh masyarakat di negara berkembang. Bahkan, iPhone mengalahkan ponsel seri Galaxy dari Samsung.

Menurut survei Upstream, merek iPhone diinginkan oleh sekitar 33 persen masyarakat di negara berkembang pada tahun 2014. Sementara masyarakat yang menginginkan ponsel Galaxy cenderung menurun, dari 32 persen pada 2013 menjadi 29 persen di tahun ini.

Setelah iPhone dan Samsung, merek ponsel pintar lain yang diminati konsumen negara berkembang adalah Nokia yang duduk di peringkat ketiga, lalu diikuti oleh HTC dan BlackBerry.

Survei kali ini melibatkan 4.504 konsumen di negara berkembang termasuk Brasil, China, India, Nigeria, dan Vietnam. Seperti dikutip dari Bloomberg, survei Upstream kali ini meminta konsumen untuk mengabaikan soal harga.

Kendati iPhone menjadi merek yang diinginkan konsumen di negara berkembang, namun bukan berarti iPhone adalah ponsel dengan penjualan terbesar.

Samsung masih memimpin penjualan ponsel pintar di dunia melalui seri Galaxy karena perusahaan asal Korea Selatan tersebut menawarkan produk dengan harga bervariasi untuk menutupi kesenjangan harga.

Apple kini memiliki produk iPhone 5C yang sebenarnya ditujukan untuk konsumen di segmen menengah. Namun, di sejumlah negara berkembang, harga iPhone 5C masih terbilang mahal. Di Indonesia, contohnya, iPhone 5C dijual seharga Rp 8,7 juta, lebih mahal dibandingkan Galaxy S4 yang dihargai Rp 7,5 juta.

Menurut analis Francis Sideco dari perusahaan IHS, akan sulit bagi Apple untuk menjangkau konsumen di negara berkembang jika perusahaan itu tidak menawarkan iPhone dengan harga yang relatif terjangkau.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke