Osterweil adalah seorang pengajar sekaligus desainer permainan yang memiliki tujuan pendidikan di samping hiburan semata. Beberapa proyeknya menghasilkan permainan elektronik yang justru mengajak penggunanya untuk belajar seperti Zoombinis yang mengajak pemainnya menyelesaikan teka teki sambil mengasah logika.
Barangkali nama Foldit tidak disorot sebanyak nama permainan elektronik yang selama ini ada di pasaran. Tujuannya sederhana, yakni pemain hanya perlu membuat protein dengan mengutak-atik molekul digital di layar monitor mereka.
Kompetisi permainan yang diikuti ribuan pemain ternyata berjasa dalam mendapatkan petunjuk dalam riset pengobatan untuk AIDS yang sebelumnya gagal dilakukan oleh komputer.
Menurut Osterweil, tidak serta-merta permainan yang mengandung unsur kekerasan akan langsung ditiru oleh para pemainnya. Meski demikian, dia juga menekankan perlunya mengemas permainan sebagai sarana untuk memberikan pendidikan kepada anak.
Eko Nugroho, desainer game dari Kummara, menyebutkan pentingnya konten pendidikan dikemas secara apik dalam bentuk permainan. Pengguna perlu diberi tujuan bermain sekaligus tantangan yang bisa dilalui dengan kerja keras.
”Yang harus didorong adalah permainan yang mampu mengeluarkan potensi mereka,” ujar Eko.
Osterweil mengungkapkan pentingnya peran orangtua dalam mendampingi anak mereka dalam bermain, baik konvensional maupun elektronik. Para orangtua harus bertindak sebagai fasilitator yang menghadirkan lingkungan yang kaya pengalaman bagi anak mereka.
”Tidak menghalangi anak bermain, tetapi juga tidak meninggalkan mereka asyik sendiri,” ujar Osterweil. Inilah tantangan orangtua masa kini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.