Terhitung sejak Selasa (23/12/2014), jaringan internet Korea Utara lumpuh dan beberapa situs pemerintah mengalami gangguan.
Berdasarkan laporan kantor berita Korea Selatan, Yonhap, laman kantor berita Korut, KCNA, tidak bisa diakses pada Jumat (26/12/2014) dini hari waktu setempat.
Walau kembali online pada pukul 08.30, hari yang sama, laman tersebut hanya bisa diakses secara terbatas.
Selain KCNA, laman badan propaganda Korut Uriminzokkiri dan Ryugyong, serta laman Air Koryo, sesekali padam. Bahkan, pada Sabtu (27/12) pagi, ketiga laman itu tidak bisa diakses sama sekali.
Atas rangkaian gangguan itu, pemerintah Korut menuding Amerika Serikat merupakan dalangnya.
“Amerika Serikat, dengan ukuran fisik yang besar dan secara memalukan bermain sembunyi-sembunyi seperti anak kecil yang beringus di hidung, telah melancarkan gangguan operasi internet media utama republik kami. Benar-benar tindakan yang bisa ditertawakan,” sebut pernyataan resmi Komisi Pertahanan Nasional Korut seperti dikutip Reuters.
Lebih lanjut, badan itu membantah tudingan bahwa Korut berada di balik serangan siber terhadap rumah produksi Sony Pictures yang menayangkan film The Interview.
“(Barack) Obama lebih baik membersihkan semua tindakan jahat yang dilakukan AS melalui kebijakan permusuhan melawan (Korea Utara) jika dia mencari perdamaian di tanah AS. Maka kemudian semuanya akan baik.”
The Interview
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.