Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunci Sukses Facebook Beralih di Platform Mobile

Kompas.com - 07/09/2015, 10:49 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

Sumber ZDNet
KOMPAS.com - Facebook lahir dan sukses pada masa perangkat PC desktop. Memasuki era mobile, Facebook sadar mau tak mau harus mengikuti tren baru tersebut.

Sempat gagal terutama setelah penawaran saham perdana, Facebook versi mobile saat ini menjadi sumber pendapatan terbesar perusahaan yang didirikan oleh Mark Zuckerberg tersebut.

Untuk beralih ke platform mobile diakui Facebook bukanlah hal yang mudah.

Kita masih ingat bagaimana dulu pengalaman pertama kali mengakses Facebook dari perangkat smartphone. Aplikasi yang lambat untuk dibuka, berpindah antar-menu sangat lambat, dan foto-foto yang juga berat untuk dibuka.

Mark Zuckerberg selaku CEO pun sampai-sampai meminta semua karyawan Facebook lebih banyak membuka jejaring sosial itu dari perangkat mobile mereka sehingga bisa merasakan "penderitaan" yang dialami penggunanya, sekaligus mengidentifikasi keluhan mereka.

Hal yang senada juga baru-baru ini diungkapkan oleh Adam Wolff selaku Facebook Senior Engineer di sebuah kesempatan diskusi tentang infrastruktur produk jejaring sosial di San Francisco, California, AS.

"Jika bisa membuat aplikasi berjalan seperti yang kita inginkan, maka kita bisa membuat perusahaan bekerja seperti yang kita minta," ujar Wolff dikutip KompasTekno dari ZDNet, Jumat (14/9/2015).

Aplikasi yang berjalan lebih baik adalah kunci keberhasilan Facebook saat beralih ke platform mobile. Namun hal itu tidak gampang dilakukan, butuh perencanaan ulang untuk semua lini produk Facebook, seperti Photos dan Events misalnya.

Masing-masing lini produk Facebook itu membutuhkan kode baru dan struktur organisasi yang besar sehingga masing-masing tim produk bisa membuat aplikasi yang memiliki pengalaman sama, baik di desktop maupun di mobile.

Sementara di sisi lain, susah untuk mendapatkan engineer yang memahami permasalahan yang dihadapi Facebook secara menyeluruh.

"Tools yang dimiliki Facebook saat itu tidak didesain utnuk menangani produk dengan skala besar seperti itu," ujar Tom Occhino, Facebook Engineering Manager.

Occhino menceritakan, bahkan untuk membuat animasi saja yang kelihatannya menyenangkan ternyatta butuh banyak waktu dan usaha yang gigih yang kadang bisa membuat  developer menjadi stres.

Jika ingin mempercepat waktu pengerjaan, dibutuhkan sumber daya yang lebih banyak, yang artinya adalah biaya yang lebih besar lagi.

React solusinya

Untuk mengatasi hal itu, Facebook dikatakan Occhino memiliki React, library JavaScript open source untuk membuat antarmuka. Digunakan bersama dengan React Native, pengembang web bisa membuat aplikasi mobile native dengannya.

React diibaratkan oleh Occhino sebagai bangunan Lego. Dijelaskan olehnya, jika kita ingin mengubah satu komponen, maka kita hanya butuh mengganti bagian tersebut, bukan membongkar keseluruhan struktur lalu menyusunnya kembali.

"Framework yang akan mengerjakan (perubahannya), bukan kita sebagai engineer," terang Occhino.

Selain kendala membangun antarmuka, Facebook saat itu juga menghadapi kendala dengan iklan. Saat itu, rekanan Facebook membuat iklan di jejaring sosial itu di dekstop dan ditujukan untuk desktop.

Jawaban untuk masalah tersebut adalah versi mobile dari Ads Manager yang juga dikembangkan dengan React Native. Software ini bisa digunakan untuk mengembangkan antarmuka Facebook di iOS dan Android.

Saat ini, React sudah dipakai oleh banyak brand-brand teknologi kenamaan yang ingin membangun aplikasi mobile, termasuk Flipboard, Netflix, Airbnb dan platform kolaborasi cloud Asana.

Kini, para engineer sudah memiliki dan menggunakan teknologi yang sama untuk membuat web mobile yang diklaim Facebook bisa menghemat waktu dan biaya, sembari menggenjot performa web.

"Kami akan terus mengembangkan ini (React)," pungkas Occhino.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com