Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Snowden Ungkap "Smurf" Milik Intelijen Inggris

Kompas.com - 06/10/2015, 13:35 WIB
KOMPAS.com — "Tidak banyak" yang bisa dilakukan para pengguna smartphone untuk mencegah badan keamanan nasional mengambil alih kendali atas peranti mereka. Hal tersebut dikatakan pembocor rahasia Amerika Serikat, Edward Snowden.

Mantan kontraktor keamanan AS ini mengatakan kepada Panorama BBC bahwa badan intelijen Inggris, GCHQ, memiliki kemampuan untuk meretas ponsel tanpa sepengetahuan penggunanya.

Snowden juga mengatakan bahwa GCHQ bisa mengakses ponsel pintar dengan mengirimkan SMS yang terenkripsi dan menggunakannya untuk mengambil foto atau mendengarkan percakapan.

Pemerintah Inggris menolak berkomentar atas pernyataan Snowden ini.

"Smurf" ingin tahu

Snowden berbicara dengan BBC di Moskwa, tempat dia melarikan diri sejak 2013 setelah membocorkan detail pengawasan internet dan telepon yang dilakukan bekas perusahaan tempat dia bekerja, Badan Keamanan Nasional AS atau National Security Agency (NSA).

Dia tidak mengatakan bahwa, baik GCHQ, maupun NSA, tertarik untuk melakukan pengawasan massal terhadap komunikasi pribadi masyarakat. Namun, menurut dia, kedua badan tersebut menaruh investasi besar-besaran pada teknologi yang memungkinkan mereka untuk meretas smartphone. "Mereka ingin memiliki ponsel Anda, bukan Anda," katanya.

Menurut Snowden, GCHQ memiliki serangkaian kemampuan meretas. Rangkaian kemampuan itu dinamakan "Smurf Suite", yang merujuk pada tokoh kurcaci kecil berwarna biru dari kartun Belgia.

"Dreamy Smurf (Smurf Bermimpi) adalah perangkat manajemen daya, yang berarti menyalakan dan mematikan ponsel tanpa sepengetahuan Anda," kata dia.

"Nosey Smurf (Smurf Ingin Tahu) adalah perangkat hot mic. Misalnya, ketika ponsel berada dalam saku, (GCHQ) dapat menyalakan mikrofon dan mendengarkan semua yang terjadi di sekitar Anda, meski ponsel dalam keadaan mati karena mereka punya perangkat lain untuk menyalakannya."

"Tracker Smurf (Smurf Pelacak) adalah perangkat geolokasi yang (membuat GCHQ) dapat melacak lokasi Anda secara lebih akurat dibanding triangulasi biasa dari menara telepon seluler."

Perlu dan proporsional

Snowden juga menyebut perangkat yang dikenal sebagai Paranoid Smurf.

"Ini adalah alat proteksi yang digunakan untuk melindungi manipulasi (GCHQ) pada ponsel Anda. Misalnya, jika Anda ingin memperbaiki ponsel karena Anda melihat sesuatu yang aneh atau mencurigai ada sesuatu yang salah, (perangkat) itu membuat teknisi mana pun jauh lebih sulit untuk menyadari bahwa ada yang tidak beres."

Setelah GCHQ memperoleh akses ke handset pengguna, Snowden mengatakan bahwa badan tersebut akan bisa melihat "siapa yang Anda telepon, isi SMS Anda, hal-hal yang Anda lihat di internet, daftar kontak Anda, tempat yang pernah Anda kunjungi, jaringan nirkabel yang terhubung dengan ponsel Anda, dan lebih banyak lagi. Mereka bisa mengambil foto Anda."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, 'Ruangan' Smart Home dan Serba AI

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, "Ruangan" Smart Home dan Serba AI

Gadget
Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Gadget
Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Gadget
Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

e-Business
Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Gadget
Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Internet
Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Software
Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Software
OpenAI Rilis Fitur 'Memory' di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

OpenAI Rilis Fitur "Memory" di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

Software
Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Gadget
Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

e-Business
'Microsoft Build: AI Day' Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

"Microsoft Build: AI Day" Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

e-Business
Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

e-Business
Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Gadget
Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com