KOMPAS.com — Universal Pictures menarik film Steve Jobs dari 2.000 bioskop. Biopik teranyar tentang pendiri Apple itu rupanya tak laku di pasaran.
Sejauh ini, film tersebut hanya meraup pendapatan 16,7 juta dollar AS atau sekitar Rp 226 miliar.
Padahal, biaya produksi film ini telah menghabiskan dana 30 juta dollar AS atau setara Rp 407 miliar, sebagaimana dilaporkan Digitaltrends dan dihimpun KompasTekno, Rabu (11/11/2015).
Hal ini bisa dibilang ironis. Pasalnya, Steve Jobs digadang-gadang bakal masuk nominasi Oscar. Resensi film garapan Danny Boyle dan Aaron Sorkin tersebut juga bernada positif.
Bahkan, mitra Jobs yang sama-sama mendirikan Apple, Steve Wozniak, sempat memuji Steve Jobs.
"Saya merasa seperti benar-benar menonton Steve Jobs dan semua yang berada di sekitar dia," kata Wozniak.
Sangat idealis
Lalu, apa gerangan di balik minimnya minat pasar terhadap Steve Jobs?
Menurut Senior Media Analyst dari firma penelitian Rentrak, Paul Dergarabedian, Steve Jobs dibuat sangat idealis dengan cita rasa seni berkualitas tinggi sebagai sebuah film biopik.
Namun, penggodoknya luput memikirkan bahwa penonton mainstream belum tentu bisa menerima cara penyampaian film yang demikian. Tak heran jika biopik pertama Jobs berjudul Jobs yang dirilis 2013 mendapat antusiasme pasar yang tak jauh beda dengan Steve Jobs.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.