Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Coba Yakinkan Dunia soal Tata Kelola Internet

Kompas.com - 24/12/2015, 10:18 WIB
KOMPAS.com - Meskipun menerapkan sensor paling ketat di dunia terhadap internet, China pekan ini menjadi tuan rumah satu konferensi di kota kecil di provinsi Zhejiang, China Timur, untuk meyakinkan dunia mengenai pandangannya tentang tata kelola Internet.

Daftar perusahaan besar internasional yang hadir mencakup pemimpin Internet raksasa China, Alibaba, dan Foxconn Technology dari Taiwan.

Wakil dari Apple, IBM, Microsoft dan Facebook juga hadir. Facebook, Twitter, dan YouTube termasuk dalam daftar panjang situs web yang diblokir di China.

Selain pidato utama oleh Presiden China Xi Jinping, sesi pembukaan hari Rabu (16/12/2015) mencakup pidato Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev dan Presiden Pakistan Mamnoon Hussein.

Dalam sambutannya, Presiden Xi menyatakan semua negara seharusnya bersama-sama menentang penyadapan dan peretasan internet, dan mendesak negara-negara agar melawan apa yang disebut perlombaan senjata dunia maya. Ia juga berbicara tentang kedaulatan Internet.

"Kita harus saling menghormati hak masing-masing untuk menentukan jalur pengembangan internet kita sendiri dan model tata kelola Internet, kebijakan publik internet dan hak setara untuk ikut dalam tata kelola dunia maya internasional," ujar Xi.

China menerapkan sensor internet paling ketat di dunia. Negara itu membantah menyensor isi internet dengan menegaskan, yang dilakukannya adalah mengelola informasi. Perusahaan-perusahaan yang ingin beroperasi di China harus menerima kenyataan itu atau keluar dari negara itu.

"Penegakan hak-hak hukum bisnis investasi asing tidak akan berubah," ujar Xi. "Selama hukum China dihormati, kami menyambut baik perusahaan dan pengusaha dari semua negara untuk berinvestasi di China."

Pada media sosial, sebagian komentar yang segera dihapus oleh pihak berwenang, berisi ejekan terhadap China yang menjadi penyelenggara acara itu, mempertanyakan mengapa pengamanan sekuat itu harus dikerahkan ke satu kota kecil.

Qiao Mu, professor muda pada Beijing Foreign Studies University mengatakan gagasan China menjadi tuan rumah konferensi itu, menggelikan karena China mengawasi internet secara ketat dan membantah melakukan sensor terhadap internet. "Jika China tidak menyensor, mengapa Facebook dan Twitter bisa diakses di Wuzhen selama konferensi, tetapi tidak di bagian lain China," katanya.

Percy Alpha dari GreatFire.Org, situs web yang memantau pemblokiran situs-situs web di China, mengatakan Xi berusaha menghapus konsep internet sepenuhnya. [ka/ds]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Axiata-Sinar Mas Sepakati Merger XL dan Smartfren, Lahir Entitas Baru MergeCo

Axiata-Sinar Mas Sepakati Merger XL dan Smartfren, Lahir Entitas Baru MergeCo

e-Business
Tanda-tanda Oppo Reno 12 Pro Segera Masuk Indonesia

Tanda-tanda Oppo Reno 12 Pro Segera Masuk Indonesia

Gadget
Cara Bikin Stiker Langsung di Instagram Stories, Cepat dan Otomatis

Cara Bikin Stiker Langsung di Instagram Stories, Cepat dan Otomatis

Software
Berkat AI, Cari Foto di Google Photos Jadi Gampang

Berkat AI, Cari Foto di Google Photos Jadi Gampang

Software
Starlink Terpapar Gelombang Geomagnetik Luar Biasa Selama Badai Matahari

Starlink Terpapar Gelombang Geomagnetik Luar Biasa Selama Badai Matahari

e-Business
2 Cara Cek Kelayakan Bus Secara Online, Penting buat Memastikan Keselamatan

2 Cara Cek Kelayakan Bus Secara Online, Penting buat Memastikan Keselamatan

e-Business
'PUBG Mobile' PMSL SEA Summer 2024 Pekan Kedua Dimulai Hari Ini, Tim Indonesia di Tiga Besar

"PUBG Mobile" PMSL SEA Summer 2024 Pekan Kedua Dimulai Hari Ini, Tim Indonesia di Tiga Besar

Game
Tampilan WhatsApp di iOS Berubah, Begini Bedanya dengan yang Lama

Tampilan WhatsApp di iOS Berubah, Begini Bedanya dengan yang Lama

Software
Google Rilis AI Gemini 1.5 Pro, Bisa Analisis Lebih Banyak Data dan Input

Google Rilis AI Gemini 1.5 Pro, Bisa Analisis Lebih Banyak Data dan Input

Software
Menjajal Sennheiser Momentum True Wireless 4, TWS Premium Rp 5 Juta

Menjajal Sennheiser Momentum True Wireless 4, TWS Premium Rp 5 Juta

Gadget
Peringatan tentang AI yang Pintar Menipu dan Bahayanya bagi Manusia

Peringatan tentang AI yang Pintar Menipu dan Bahayanya bagi Manusia

Internet
Perbandingan Spesifikasi iPad Pro 2024 dan iPad Air 2024

Perbandingan Spesifikasi iPad Pro 2024 dan iPad Air 2024

Gadget
Meta Tutup Facebook Workplace, Jejaring Sosial Khusus Perkantoran

Meta Tutup Facebook Workplace, Jejaring Sosial Khusus Perkantoran

e-Business
5 Pro Player Wanita Asal Indonesia Jadi Pemain Utama Tim Mobile Legends di Perancis

5 Pro Player Wanita Asal Indonesia Jadi Pemain Utama Tim Mobile Legends di Perancis

Game
Pendiri Facebook Rayakan Ultah Ke-40, Nostalgia dan Pamer Foto Tempat Bersejarah di Hidupnya

Pendiri Facebook Rayakan Ultah Ke-40, Nostalgia dan Pamer Foto Tempat Bersejarah di Hidupnya

Internet
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com