Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sukses Toko Bunga Semarang Manfaatkan Fitur Google

Kompas.com - 06/02/2016, 16:24 WIB
Oik Yusuf

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com - Banyak usaha kecil-menengah yang berhasil memajukan bisnis lewat pemanfaatan jaringan internet, tak terkecuali juga toko bunga alias florist yang banyak bertebaran di kota-kota di seluruh Indonesia.

Pesanan kini tak hanya datang dari daerah asal domisili, melainkan bisa pula melayani pelanggan yang memasukan order dari daerah lain.

Salah satu pihak yang memfasilitasi hal ini adalah Meme Florist yang didirikan oleh pasangan suami istri Hero Wijayadi dan Mariani.

Berbasis di kota Semarang, Jawa Tengah, Meme Florist sanggup menanggapi pesanan bunga di lebih dari 30 kota, termasuk di luar pulau Jawa.

"Kami bermitra dengan para pemilik usaha florist lokal di masing-masing kota, untuk membantu usaha mereka yang mungkin masih kurang aware dengan teknologi," papar Hero yang sekaligus menjabat sebagai Head of Marketing Meme Florist, saat dijumpai KompasTekno di kantornya di Mataram Plaza, Semarang, Jawa Tengan Selasa (2/2/2016).

Toko bunga yang namanya diambil dari panggilan Mariani ini menerima pesanan secara online melalui situs MemeFlorist.com. Pelanggan bisa menentukan jenis rangkaian bunga yang diinginkan (bucket, bunga papan, dan lain-lain) kota tujuan dari daftar yang tersedia di website.

Selanjutnya, Meme Florist akan meneruskan order ke florist yang menjadi rekanan di wilayah bersangkutan. Pesanan untuk kota Denpasar akan diproses oleh florist yang berdomisili di Denpasar. misalmya. Demikian juga dengan kota-kota lainnya.

“Kami distribusikan order sesuai dengan spesialisasi florist. Kalau ada pelanggan yang memesan untuk parcel, kami akan teruskan ke floris spesialis parsel, begitu pula untuk jenis lain,” ujar Hero.

Tak hanya pesanan “besar” seperti bunga papan, Meme Florist dan para rekanannya pun menerima order yang lebih kecil semisal pengiriman bucket bunga.

Menurut istri Hero, Mariani, yang bekerja sebagai Head of Operations di Meme Florist, pesanan-pesanan kecil macam ini biasanya akan meningkat mendekati hari Valentine tanggal 14 Februari nanti, di mana banyak pelanggan ingin mengirim bunga untuk kekasih yang berada di kota lain.

“Tiap hari kami bisa mendapat order hingga 20-an, sewaktu ada event jumlahnya bakal meningkat hingga mencapai 50-an,” tutur Mariani.

Bukan florist

Menariknya, meski mengoperasikan layanan online yang mempertemukan supply and demand untuk bisnis bunga, Hero dan Mariani sendiri tidak memiliki toko bunga.

Meme Florist berperan sebagai perantara antara konsumen dengan florist di berbagai kota di pulau Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

Total terdapat 33 kota yang tercakup dalam jaringan Meme Florist. Hero mengaku memiliki setidaknya 2 atau 3 rekanan florist di tiap kota.

Rekanan-rekanan awal digandeng dengan cara didatangi satu per satu. Hero kemudian menjelaskan mekanisme kerja online dari Meme Florist yang didirikannya pada tahun 2012 lalu.

Oik Yusuf/ KOMPAS.com Hero dan Mariani bersama seorang rekanan florist di kota Semarang, Tristiadi (kanan)

“Sebagian besar dari mereka terampil merangkai bunga tapi tidak paham teknologi dan cara untuk memasarkan bisnis. Jadi kami menawarkan bantuan kepada mereka,” katanya.

Selain order dari Meme Florist, para rekanan dibebaskan untuk menanggapi pesanan lain, baik melalui situs web milik sendiri ataupun secara offline.

Awalnya, Hero dan Mariani hanya menggaet mitra di kota Semarang yang juga menjadi tempat tinggal mereka. Dalam tahun-tahun berikut, jumlah dan sebaran para rekanan ini meningkat pesat.

“Ada juga yang datang menawarkan diri sebagai mitra. Kami selalu mengajukan persyaratan yang harus dipenuhi, misalnya soal standar kualitas dan ketepatan waktu. Saya juga menguji dengan memesan sendiri rangkaian bunga,” ujar Hero.

Pemasukan Meme Florist berasal dari selisih harga antara harga yang ditawarkan toko bunga ke konsumen dengan harga khusus yang lebih rendah untuk Meme Florist.

Menurut Mariani, besarnya selisih ini bervariasi antar rekanan, tetapi kisarannya sekitar 10 hingga 20 persen.

Pemasaran online

Dalam menjalankan bisnis, Meme Florist memanfaatkan dua layanan Google untuk mengoptimalkan pemasaran yang dilakukan secara online, yakni AdWords dan Bisnisku.

Kedua layanan tersebut membuat calon pelanggan bisa dengan mudah menjumpai Meme Florist di tengah belantara internet.

Google AdWords akan menampilkan tautan menuju situs Meme Florist di urutan atas laman pencarian saat pengguna sedang mencari kata kunci tertentu terkait bunga lewat Google Search. Pembayaran dilakukan sesuai jumlah klik yang masuk.

Adapun Google Bisnisku menyajikan informasi-informasi seputar Meme Florist di laman pencarian Google, termasuk nomor telepon dan alamat, berikut peta lokasi di Google Maps sehingga mudah dihubungi calon pelanggan.

“Sekarang, sebanyak 50 persen trafik menuju situs kami berasal dari AdWords,” ujar Hero yang mengaku juga menerapkan search engine optimization untuk memastikan website miliknya nongol di urutan-urutan teratas daftar pencarian.

Oik Yusuf/ KOMPAS.com Hero Wijayadi menerangkan cara pemasaran online yang diterapkan oleh Meme Florist di kantornya di Mataram Plaza, kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (2/1/2016)

Pemasaran lewat jalur online ini dinilai Mariani lebih efektif dibanding cara konvensional semacam membuat iklan tercetak.

“Kalau bikin brosur kan sering dibuang-buang orang. Sementara, dengan pasang online kami bisa menjaring konsumen yang memang sedang mencari bunga lewat internet,” ujar dia.

Mariani memimpin tim kecil Meme Florist yang beranggotakan 5 orang. Mereka inilah yang memproses order dari pelanggan dan mendistribusikannya ke para rekanan, sekaligus melakukan follow-up pesanan.

Lewat internet, Hero mengatakan Meme Florist berhasil menyalurkan pesanan ke para mitra florist sehingga turut meningkatkan jumlah order yang masuk.

Pernyataan itu diamini oleh Tristiadi, pemilik “Anda Florist" yang menjadi salah satu rekanan Meme Florist di kota Semarang.

“Kebanyakan yang pesan sekarang dari online, satu pekan bisa 10 order,” kata Tristiadi saat dijumpai di toko bunganya di Pasar Kembang, Jl. Dr. Sutomo. “Omzet saya sejak bergabung naik 3 kali, bisa Rp 3 juta dalam seminggu,” akunya.

Kini, Hero dan Mariani ingin melebarkan sayap Meme Florist ke luar negeri. Mariani mengatakan bahwa ia sedang menjajaki kemungkinan bekerja sama dengan florist di negeri seberang.

“Kemungkinan yang dekat-dekat dulu seperti Malaysia atau Singapura. Mudah-mudahan segera jalan.” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com