Namun, dikutip KompasTekno dari The Guardian, Selasa (15/3/2016), WhatsApp berencana untuk menambahkan enkripsi untuk voice call itu dalam beberapa minggu ke depan.
Enkripsi adalah proses mengamankan suatu informasi dengan membuat informasi tersebut tidak dapat dibaca tanpa bantuan pengetahuan khusus.
Rencana WhatsApp itu muncul setelah perseteruan antara Apple dan FBI semakin panas. Menolak permintaan FBI, Apple tak mau membuka enkripsi iPhone milik pelaku penembakan di San bernardino, AS karena ditakutkan bisa mengancam privasi jutaan pengguna iPhone lainnya.
WhatsApp pun kemudian mencoba melindungi konsumen agar konten dalam voice call layanannya tidak bisa disadap oleh pihak pemerintah AS.
Minggu lalu, Departemen Kehakiman menyoroti penggunaan enkripsi WhatsApp karena kode enkripsi yang dipakai susah untuk dibongkar, menurut para penegak hukum.
Dengan menambahkan enkripsi di fitur voice call, maka WhatsApp mencoba untuk meyakinkan penggunanya bahwa aplikasi mereka aman, walau di sisi lain semakin dimusuhi oleh pemerintah AS.
Selain WhatsApp, perusahaan teknologi lain seperti Facebook dan Google memang telah berkomitmen untuk meningkatkan enkripsi data penggunanya.
Perusahaan-perusahaan teknologi itu menganggap bahwa enkripsi yang sulit dibongkar bakal meningkatkan keunggulan layanan masing-masing di mata para penggunanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.