KOMPAS.com – Selfie kerap dituding sebagai fenomena unjuk kenarsisan saja agar mendapat perhatian dari kawan-kawan dan pengguna media sosial.
Lalu, apakah tudingan itu masih tepat, bila sekelas kepala-kepala negara atau pemimpin wilayah yang sudah kepalang tenar masih kedapatan sering selfie?
Tengok saja gaya selfie Presiden Amerika Barack Obama di tengah periode kampanye Obamacare, program asuransi sosial yang dia inisiasi. Terjadi pada Februari 2015, Obama selfie memakai bantuan tongkat narsis (tongsis).
Sama seperti kelakuan para pelaku selfie lain, Obama berkali-kali memotret diri dengan berbagai macam ekspresi wajah dan bahasa tubuh.
Aksi genit Obama memotret diri ini pun tersebar dalam bentuk video yang disebarluaskan akun Facebook BuzzFeed Video.
Merkel larut dalam perayaan karena tim Jerman menjuarai Piala Dunia di Brasil, setelah mengalahkan Argentina dengan skor 1-0.
Para pemain Jerman mengabadikan momen langka bersama sang kanselir dengan foto selfie. Bahkan, striker Jerman, Lucas Podolksi, mengambil kesempatan ber-selfie berdua bersama Merkel.
Selfie terjauh
Ya, Obama dan Merkel adalah dua pemimpin dunia yang gemar berfoto selfie. Mereka menepis anggapan hanya para proletar yang butuh faktor pembuat ketenaran saja yang melakukan selfie untuk diunggah di media sosial.
Karena itu, jika Anda punya kesempatan bertemu pejabat seperti mereka, foto diri adalah pilihan cepat dan tepat untuk mengabadikannya seperti yang Podolksi lakukan.
Memang, pengawalan super ketat para pejabatan tinggi negara bakal membuat kesempatan selfie bersama para pejabat itu menjadi sulit dilakukan. Untuk mewujudkannnya, butuh taktik, strategi, dan kreativitas.
Bila masih tak menemukan ide, Anda bisa meniru strategi selfie Hola Dara. Perempuan asal Bandung, Jawa Barat itu mendadak terkenal di dunia maya, gara-gara aksinya demi mendapat foto selfie bersama Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.
Kalau posisi Dara berdampingan dengan Emil—panggilan Ridwan Kamil—unggahan itu tentu tak menjadi perbincangan. Yang ada, gadis berusia 24 tahun itu menandai merah foto yang dia unggah di Instagram sebagai lokasi Emil. Nah, posisi Emil ini teramat jauh.
Dasar Emil juga doyan bercanda di media sosial, dia me-regram foto itu, dengan menambahi komentar, “Rekor MURI selfie terjauh. Selamat buat si Eceu. *LDsR: Long Distance Selfie Relationship”. Sontak terkenal-lah Darla karena itu.
Peranti
Apapun strategi untuk mengabadikan momentum memakai selfie, gadget yang dipakai adalah senjata utamanya. Bahkan cara Darla pun bisa saja mendapatkan foto yang tetap berkualitas.
Tentu tak akan menarik jika hasil foto selfie dengan orang terkenal malah blur, tidak fokus, atau kurang cahaya. Terlebih lagi, mengabadikan momentum langka dengan foto diri kini tak lagi butuh kemampuan teknis tinggi dan perangkat kamera profesional.
Cukup berbekal ponsel kamera, Anda sudah bisa menghasilkan foto selfie yang bahkan tak pecah bila dicetak dalam ukuran besar.
Soal pencahayaan kurang atau sebaliknya ada paparan sumber pencahayaan di latar belakang, ponsel kamera ini menyediakan fitur dalam paket Hi-Light Camera.
Nah, kalau sudah seperti itu, pengamanan ketat petinggi negara seharusya bukan jadi penghalang lagi untuk selfie bersama.
Tantangannya, benar-benar beranikah Anda selfie dengan pejabat tinggi negara yang juga gemar narsis di depan kamera seperti Obama, Angela Merkel, dan Ridwan Kamil?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.