KOMPAS.com — Update software kadang membawa masalah baru akibat bug yang belum terdeteksi. Entah perangkat jadi sering crash, lebih boros baterai, atau mengalami problem lain.
Bayangkan kalau update software yang bermasalah menimpa satelit bernilai 286 juta dollar AS atau lebih dari Rp 3,8 triliun.
Hal itu dilaporkan benar-benar terjadi pada wahana teleskop Hitomi milik Badan Antariksa Jepang, Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA), sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Geek, Kamis (12/5/2016).
Ceritanya, seusai menyalurkan update software pada akhir Maret lalu, JAXA berusaha memosisikan satelit agar menghadap ke arah galaksi Markarian 205.
Di sinilah masalah terjadi. Update tersebut ternyata mengandung bug yang membuat sistem komputer satelit mengira wahana antariksa tersebut sedang berputar meski sebenarnya dalam kondisi diam.
Sistem anti-putaran di satelit pun berjalan otomatis dengan mendorong ke arah berlawanan dari "putaran" yang sebenarnya tidak ada. Akibatnya, satelit yang tadinya stasioner malah berputar tak terkendali.
Putaran semakin lama semakin kencang hingga kemudian bagian-bagian sensitif dari wahana antariksa itu, seperti panel surya, mulai copot.
Triliunan rupiah jadi sampah
Saat Hitomi akhirnya berhenti berputar, sang satelit malang tersebut sudah tercerai-berai menjadi "6 hingga 10 bagian", menurut pengamatan JAXA dari bumi.
Pengelolanya mengatakan, riwayat Hitomi sudah tamat. "Dari berbagai informasi, kami menyimpulkan bahwa fungsi satelit sudah tidak bisa dikembalikan," ujar Wakil Presiden JAXA, Saku Tsuneta.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.