Jualan diam-diam
Tak jauh dari lapak Yudi, seorang penjual yang enggan disebutkan namanya mengatakan masih menjual lini Xiaomi non resmi. Namun, ia menjualnya secara diam-diam dengan mekanisme pesanan.
Dalam artian, ponsel Xiaomi tidak ready stock alias tidak dipampang di toko. Jika ada pembeli yang serius, barulah unitnya diambil dari distributor.
"Saya nggak mau simpan di toko. Untungnya cuma ceban (Rp 10.000-red), risikonya puluhan juta (kalau digerebek)" ia menuturkan.
Keadaan di ITC Roxy Mas bisa dibilang ironis. Selama ini pusat perdagangan gadget terbesar di Jakarta tersebut tak pernah sepi pengunjung.
Jika sudah begini, lantas bagaimana nasib pusat gadget lain seperi ITC Ambassador dan Roxy Square?
Roxy dan ITC Ambassador tak jauh beda
Berdasarkan pantauan KompasTekno dua hari lalu, ITC Ambassador bahkan lebih sepi dibandingkan ITC Roxy Mas. Beberapa penunggu toko tak sanggup menahan kantuk lantaran pembeli tak kunjung datang.
Nengsih (21) yang merupakan pedagang gadget di ITC Ambassador mengaku penjualan smartphone sedang lesu sejak pekan lalu. Di hari biasa, Nengsih mengatakan penjualan ponsel di gerainya rata-rata mencapai tujuh hingga delapan unit.
Namun, di minggu kedua bulan Ramadhan ini, penjualan justru sepi. "Sekarang tiap hari paling cuma tiga," ujarnya.
Roxy Square bahkan lebih parah. Sekitar pukul 14.00 WIB, mayoritas toko gadget masih tutup. Pengunjung pun tak tampak mondar-mandir.
"Namanya rezeki, kalau ada ya ada," kata seorang pedagang di Roxy Square yang memilih tetap membuka toko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.