Penggemar "Selfie Duck Face" Cenderung Labil

KOMPAS.com - Pose selfie dengan memoncongkan bibir alias duck face menjadi tren di kalangan netizen sejak beberapa tahun terakhir. Peneliti pun mencoba menguliti fenomena ini dari dua perspektif.

Pertama, tim peneliti menganalisa kepribadian orang-orang yang kerap mengunggah selfie duck face ke media sosial. Kedua, tim peneliti menganalisa kesan yang diterima seseorang setelah mengamati selfie duck face orang lain.

Dalam penelitian tersebut, sebanyak 123 foto selfie dikumpulkan dari akun media sosial Weibo, sebagaimana dilaporkan KompasTekno, Senin (11/7/2016) dari BusinessInsider.

Selfie yang dikumpulkan terbagi dalam dua jenis secara proporsional. Masing-masing adalah selfie duck face dan selfie senyum biasa dengan melihat kamera smartphone.

Tiap pelaku selfie diberikan daftar pertanyaan lengkap soal kepribadian. Hasilnya, para penyuka selfie duck face teridentifikasi lebih sering gelisah. Mereka cenderung lebih tak tenang dan emosinya tak stabil atau istilahnya moody.

Setelah diamati dari perspektif pertama, peneliti menganalisa fenomena selfie duck face dari perspektif kedua. Kali ini, 107 mahasiswa diminta mengamati beberapa selfie duck face.

Mereka kemudian diberikan kuesioner yang relevan. Hasilnya, rata-rata menganggap orang-orang yang suka selfie duck face adalah orang-orang malas, tak terorganisir, dan tak teliti.

Perlu diketahui, pada 2010 lalu penelitian soal duck face pernah dilakukan. Kala itu lingkupnya terbatas pada kalangan online daters atau mereka yang doyan kencan maya.

Hasilnya, para pria mengaggap perempuan yang memasang foto profil dengan pose duck face adalah seksi dan menggoda. Sementara itu, perempuan menilai pria yang berpose duck face sama saja dengan pria yang tersenyum simpul.

Jika disimpulkan, online daters menganggap duck face itu seksi, sementara para peneliti menemukan duck face merujuk pada emosi yang tak stabil. Paling terakhir, netizen luas menganggap duck face mencitrakan hal negatif.