KOMPAS.com - Nama vendor smartphone Vivo bisa dibilang maih kurang terdengar gaungnya di Tanah Air, khususnya di kota-kota besar. Wajar saja, pabrikan asal China itu baru merilis sedikit produk pada tahun lalu dan harus bersaing dengan berbagai vendor lainnya, termasuk dari negara asalnya sendiri.
Memasuki tahun 2016, hal tersebut agaknya mulai berubah. Pamor Vivo terdongkrak oleh serangkaian promosi skala besar, namanya pun mulai diperhitungkan di kancah industri smartphone dunia.
Film Captain America: Civil War adalah salah satu promosi yang sukses dilakukan oleh Vivo, di mana tokoh utama Tony Stark terlihat menggenggam salah satu ponsel besutannya.
Di pasaran dunia, Vivo berhasil merangsek naik ke posisi lima pangsa pasar smartphone global di kuartal pertama 2016, menurut firma riset IDC.
Seakan tidak mau kehilangan momentum, Vivo pun langsung merilis salah satu smartphone teranyarnya di Indonesia. Perangkat dimaksud adalah Vivo V3 Max yang konon merupakan andalan Iron Man dalam film di atas.
Vivo V3 Max dapat dikategorikan sebagai Android kelas menengah, tapi pembuatnya menyematkan berbagai fitur kelas premium di perangkat ini, yakni sensor pemindai sidik jari, RAM 4 GB, dan chip audio terpisah.
Seperti apa kemampuan V3 Max? Simak ulasan KompasTekno berikut.
Desain
Vivo V3 Max memiliki tampilan fisik yang tidak begitu berbeda dari kebanyakan smartphone yang dirilis belakangan ini. Dilihat sekilas, ia tampak mirip dengan iPhone 6 Plus dengan sudut-sudut yang membulat, warna putih susu, dan bahan aluminium di bagian belakang.
Walaupun bukan yang paling tajam di kelasnya, layar Vivo V3 Max mampu menyuguhkan warna yang jernih dan jelas, tanpa ada saturasi berlebihan. Baik untuk menonton game atau menonton film, warna yang dihasilkan sanggup memanjakan mata.
Menariknya, Vivo sudah melengkapi bagian tersebut dengan aksesori pelindung layar bawaan. Pengguna sudah tidak perlu lagi membeli aksesori tersebut ke toko-toko ponsel.
Hanya saja, kualitas dari aksesori ini kurang begitu baik. Selama satu bulan penggunaan, terlihat beberapa luka lecet. Kemungkinan karena tergesek celana saat dikeluarkan dari kantung. Namun, setidaknya aksesori tersebut mampu melindungi layar.
Tepat di bawah layar, Vivo meletakkan tiga tombol softbutton. Tombol paling kiri dapat ditekan untuk membuka pilihan widget yang bisa digunakan. Di sebelahnya, terdapat tombol "Home". Tombol paling kanan merupakan tombol "Back".
Lantas, bagaimana cara pengguna untuk membuka Recent Apps? Ternyata, tombol yang biasanya ada di smartphone Android ini absen di Vivo V3 Max.
Tapi pengguna masih bisa membuka menu Recent Apps. Caranya cukup mudah, pengguna hanya perlu menyapukan jari dari layar bagian bawah ke atas. Nantinya, semua aplikasi yang pernah dibuka ada di bagian tersebut.
Ponsel ini punya dua tombol fisik, yaitu volume dan on/off yang diletakkan di tepi kanan.
Di bagian paling bawah tertulis kalimat "Vivo V3Max Designed by Vivo. Vivo Mobile Communication Co., LTd.,".
Penggunaan bahan metal di bagian belakang membuat Vivo V3 Max terkesan mewah. Sayangnya, material ini terasa cukup licin di tangan sehingga membuatnya mudah terselip saat digenggam.
Untunglah, untuk mengatasi kesulitan memegang ini, Vivo sudah memberikan bonus berupa case protector berbahan karet dalam paket penjualan. Hal tersebut setidaknya bisa mencegah perangkat terjatuh akibat licin saat digenggam.
Di bagian bawah juga terdapat slot USB untuk kebutuhan charging atau akses data perangkat lewat komputer.
Software
Vivo V3 Max menggunakan tampilan antarmuka buatan sendiri yang disebut FunTouch OS 2.5. Antarmuka itu berbasiskan OS Android versi 5.1.1 Lollipop.
Antarmuka tersebut mudah diubah dan sesuaikan dengan selera pengguna karena punya banyak pilihan wallpaper, tema serta warna. Bahkan, pengguna bisa mengunduhnya sendiri melalui menu yang sudah disediakan.
Oh ya, dalam FunTouch OS ini jangan harap bisa menemukan App Drawer yang biasa ada di Android lain. Vivo sudah meniadakannya sehingga semua aplikasi akan langsung tertata di halaman depan antarmuka ponsel.
Ketika logo WhatsApp diklik, layar terbelah dua, sisi kiri tetap menampilkan video dan sisi kanan menampilkan layar WhatsApp. Tidak hanya bisa membaca pesan yang masuk, KompasTekno pun bisa langsung membalas pesan tersebut sambil tetap menyaksikan pemutaran video.
Kinerja
Vivo V3 Max hadir dengan chipset Snapdragon 652 dengan CPU 1,8 GHz octa-core dan GPU Adreno 510 yang umum digunakan di perangkat Android kelas menengah.
Meskipun begitu, Vivo memadukannya dengan RAM berkapasitas 4 GB. Biasanya hanya ponsel kelas premium yang menghadirkan RAM sebesar ini.
Selain itu, V3 Max juga dilengkapi dengan media penyimpanan berkapasitas 32 GB yang bisa ditingkatkan menggunakan kartu memori microSD hingga kapasitas 256 GB.
Vivo V3 Max sudah mendukung koneksi jaringan 4G untuk sebagian besar operator seluler di Indonesia, yakni 900 Mhz dan 1.800 MHz.
Produk ini juga sudah dilengkapi dengan berbagai sensor standar smartphone Android, seperti akselerometer, gyroscope, cahaya, dan proximity.
Di bagian belakang terdapat pemindai sidik jari. Performa dari sensor tersebut sangat cepat. Hanya dalam kurun waktu kurang dari satu detik, kunci sistem bisa terbuka.
Saat diuji menggunakan aplikasi benchmark AnTuTu, V3 Max mampu mencapai skor 80.896. Nilai itu sedikit di bawah Galaxy Note 5 dengan skor 83.944 dan di atas iPhone 6 dengan skor 80.233.
Sementara itu, saat diuji dengan Geekbench 3, Vivo V3 Max bisa mencapai skor 684 untuk single-core dan 2.108 untuk multi-core.
Kinerja ponsel ini sama sekali tidak mengecewakan saat diajak bekerja atau bermain game. Untuk multitasking, seperti membuka web lalu copy-paste dan mengetik di aplikasi catatan Evernote bisa dilakukan dengan lancar.
Begitu pula sosial media Path, Instagram, Twitter, Facebook, atau Periscope. Rata-rata aplikasi bisa berjalan tanpa mengalami force closed atau freeze di tengah jalan.
Lag baru sedikit terasa ketika memainkan game seperti Asphalt 8 dan Frontline Commando. Namun, hanya di sebagian kecil pengalaman bermain saja. Secara keseluruhan, game dapat berjalan dengan mulus.
Hanya saja, saat bekerja keras, baterai bisa menjadi cukup panas. Sebelum bermain, baterai ada di suhu 36 derajat celsius. Ketika bekerja keras, suhunya bisa naik menjadi sekitar 42 hingga 45 derajat celsius.
Chip audio mandiri
Sebelum tenar sebagai vendor smartphone, Vivo sudah lebih dulu besar di dunia audio. Oleh karena itu tidak mengherankan apabila pabrikan ini ingin membekali V3 Max dengan keluaran suara yang mumpuni.
Sebuah chip audio mandiri bernama AK4375 pun ditanamkan di V3 Max. Chip suara yang satu ini diklaim mampu menghadirkan detail-detail suara dengan lebih baik dalam sebuah musik.
Saat KompasTekno mencobanya, ternyata klaim Vivo ada benarnya juga. Smartphone V3 MAX benar-benar mampu mengeluarkan suara yang mendetail.
Sekadar catatan, pengujian dilakukan menggunakan earphone merek tertentu untuk memperoleh kualitas suara maksimal, tidak menggunakan speaker smartphone.
Sebagai perbandingan, digunakan sebuah file musik yang sama pada dua perangkat smartphone yang berbeda. Dari perbandingan tersebut, diketahui Vivo V3 Max bisa menghasilkan suara lebih baik. Bass terasa lebih nendang dan suara dari aneka instrumen musik terdengar lebih detail.
Daya tahan baterai
Vivo V3 Max ditopang oleh baterai berkapasitas cukup besar, yakni 3.000 mAh. Berdasarkan penggunaan sehari-hari untuk mengakses media sosial, browsing, mengetik, pesan teks sperti WhatsApp atau Line, serta sedikit memotret tanpa flash, baterai tersebut dapat menghidupkan perangkat selama kurang lebih 8 hingga 10 jam.
Apabila digunakan untuk keperluan bermain game secara terus menerus dan aktivitas berat lainnya, perangkat hanya mampu bertahan antara 6 hingga 8 jam.
Kamera
Vivo V3 Max dibekali kamera belakang 13 megapiksel dengn fitur phase detection autofocus dan juga LED Flash.
Kamera tersebut dapat digunakan untuk mengambil gambar dalam format HDR dan panorama. Terdapat juga fitur face detection.
Sementara itu, di bagian depan terdapat kamera 8 megapiksel. Seperti kebanyakan smartphone Android lain, Vivo telah melengkapi V3 Max dengan fitur Beautify untuk mempercantik foto selfie.
Hasil jepretan kedua kamera ini cukup memuaskan, terutama bila memotret dalam kondisi pencahayaan yang cukup. Secara keseluruhan terlihat warna yang jernih, dengan saturasi tak berlebihan dan kontras yang cenderung biasa saja.
Hasil foto outdoor:
Kesimpulan
Vivo V3 Max bisa dikatakan sebagai smartphone Android kelas menengah rasa premium. Meski chipset yang digunakan membuat perangkat ini harus puas duduk di kelas tersebut, beberapa komponen dari perangkat premium hadir di V3 Max.
Salah satunya adalah RAM 4 GB yang mumpuni untuk aneka skenario multitasking. Saat ini masih belum begitu banyak smartphone yang menggunakan RAM sebesar itu di kelas menengah.
Fitur kelas atas lain yang hadir di varian ini adalah sensor pemindai sidik jari yang praktis sekaligus relatif aman untuk mengunci dan mengakses perangkat.
Baterai perangkat ini tidak bisa dilepas lantaran V3 Max mengusung desain unibody, tetapi Vivo memberikan baterai berukuran besar yang mampu bertahan lama dan bisa diisi dayanya dengan cepat berkat fitur Quick Charging 2.0.
Untuk kamera, perangkat ini mampu menghasilkan gambar yang cukup baik berkat kamera 13 megapiksel yang digunakannya.
Vivo V3 Max cocok bagi kalangan mahasiswa atau profesional yang membutuhkan perangkat dengan fitur-fitur premium seperti tersebut di atas, tetapi dibanderol dengan harga relatif bersahabat di kisaran Rp 5 juta.
Kecepatan V3 Max memang tidak setinggi smartphone flagship seperti Galaxy S7 dan perangkat dengan chipset Snapdragon 820, tapi kinerjanya sudah lebih dari cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
Vivo V3 Max
Kelebihan
+ Ada case tambahan di paket penjualan
+ Kinerja lumayan baik
+ Chip audio terpisah
Kekurangan
- Aksesori berupa pelindung layar mudah tergores
- Speaker mudah terhalang tangan
- Licin ketika digenggam
Nama Resmi | Vivo V3 Max |
Faktor Bentuk | Full-touchscreen |
Ukuran dan Jenis Layar | 5,5 inci, 1.920 x 1.080 piksel, IPS LCD, 401 PPI |
Dimensi Fisik | 153,9 x 77,1 x 7,6 mm |
Prosesor | Snapdragon 652, Quad-core 1.8 GHz Cortex-A72 & quad-core 1.4 GHz Cortex-A53 |
RAM | 4 GB |
Media Penyimpanan Internal | 32 GB |
Slot micro-SD | Hingga 256 GB (menggunakan slot SIM 2) |
Kamera Utama | 13 Megapixel dengan Phase Detection Autofocus dan LED flash |
Kamera Depan | 8 Megapixel |
Kapasitas Baterai | 3.000 mAh |
Jaringan Seluler | GSM/3G HSPA/4G LTE |
Konektor USB | Micro USB |
GPS | Ya, dengan dukungan A-GPS, GLONASS |
Konektivitas | Wi-Fi 802.11 a/b/g/n, Bluetooth 4.1, jack audio 3,5 mm |
Sistem Operasi | Android 5.1.1 Lollipop dengan FunTouch OS 2.1 |
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.