Harapannya, dengan tarif telepon beda operator yang dibatasi dan kemungkinan lebih murah, pengguna akan mulai mengurangi jumlah ponsel sekaligus kartu SIM yang dipakai.
“Kalau masyarakat merasa rasio Off-Net dan On-Net seimbang, masyarakat akan merasa gak mahal-mahal amat nelpon ke operator lain. Mereka juga mulai meninggalkan ponsel dan mengurangi SIM card yang dipakai,” ujarnya.
“Kalau (efeknya) kita kurangi 100 juta unit ponsel, kalikan dengan harga ponsel, dapat berapa? Lalu SIM card juga berkurang. Memang 1 keping hanya 30 sen, tapi kalau dikali 100 juta keping, itu bisa jadi 3 juta dollar AS,” imbuhnya.
Soal kebijakan untuk menentukan batas rasio Off-Net dan On-Net ini masih berupa sebuah konsep saja. Dalam rapat dengan Komisi 1 DPR lalu, Rudiantara mengungkap konsep tersebut sebagai salah satu rencana kebijakannya untuk menyehatkan industri telekomunikasi Indonesia.
“Jadi kebijakan rasio On-Net dan Off-Net ini kami belum terapkan. Tapi ini salah satu yang akan kami lakukan untuk memelihara industri. Kalau tidak dilakukan, industri yang seluruhnya bakal merugi. Kami harus bisa drive behaviour market,” pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.