Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Membuat Video Viral oleh YouTuber Indonesia

Kompas.com - 26/09/2016, 12:11 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Konten video saat ini memang menjadi mata pencaharian baru. Apalagi dengan hadirnya YouTube, para pembuat video bisa meraup untung dari iklan yang tayang di kanal mereka.

Namun jalan untuk meraup untung itu tak sederhana. Ada satu syarat mutlak yang mesti dimiliki oleh pembuat video, yaitu karya yang ditonton oleh banyak orang atau viral.

Soal cara untuk membuat konten viral ini, ada bermacam-macam. Edho Zell, salah satu kreator video YouTube sukses di Indonesia berbagi mengenai cara yang dilakukannya untuk meramu berbagai video viral.

Seperti disampaikannya dari atas panggung IdeaFest 2016, Sabtu (24/9/2016), pria yang kini memiliki 903.971 pengikut (subscribers) di YouTube itu merangkumnya menjadi 6 cara berikut ini:

1. 15 Detik Pertama

Saat membuat sebuah video, selalu perhatikan 15 detik pertama. Kreator mesti sudah bisa menarik minat penonton dalam hitungan singkat tersebut.

Hindari memasang logo produk, logo YouTube atau berbagai sejenis. Pasalnya, itu akan menyebabkan penonton menyimpulkan video sebagai iklan dan malas untuk meneruskan.

“Jadi 5 detik pertama mesti bikin penonton mikir apakah ini video yang bagus atau tidak. Lalu dalam 15 detik, harus menjelaskan keseluruhan video. Misal kalau video komedi, dalam rentang itu mesti ada punchline yang diberikan,” jelas Edho.

2. Durasi singkat

Jangan membuat video terlalu panjang. Durasi yang paling pas adalah 3-5 menit, jika lebih dari itu penonton akan bosan dan cenderung menutup video Anda.

“Kenapa 3-5 menit? Kalau di atas 10 menit, itu ibarat Anda meminta orang untuk investasi ke Anda, tapi orang itu belum kenal. Pertanyaannya jadi, apakah Anda mau spent (habiskan) waktu 10-15 menit untuk sesuatu yang belum kenal?” terang Edho.

“Jika hanya 3-5 menit, ibarat kata untuk mendengarkan basa-basi, tentu orang tidak akan keberatan untuk menyediakan waktunya,” pungkasnya.

3. Jujur

Video yang dibuat sebaiknya diramu dengan sejujur mungkin, jangan sampai memutarbalikkan fakta yang ada. Pasalnya, para penonton masa kini cenderung lebih kritis dan bisa saja menonjolkan kesalahan yang mereka temukan dalam karya Anda.

“Misalnya membuat video diklaim menggunakan ponsel, tapi ternyata dibuat menggunakan DSLR. Lalu ini ketahuan dari bayangannya. Jangan sampai seperti itu,” terangnya.

“Anak anak zaman sekarang makin pintar. Sedikit kesalahan dalam video bisa di screenshot, dilingkari, diberi titik, lalu ditunjukkan,” pungkas Edho.

4. Isi metadata

Jangan lupakan untuk mengisi metadata video yang akan diunggah ke YouTube. Meski terkesan sepele, metadata ini punya peran penting, yaitu membuat video bisa ter-indeks dengan kata pencarian tertentu.

“Misalnya, saat saya membuat video parodi Mario Teguh. Saya sengaja pasang nama Mario Teguh di depan judul karena orang memang akan memasukkan nama itu ke kolom pencarian,” ujar Edho.

“Artinya, ketika orang meng-klik kolom pencarian, memasukkan nama Mario Teguh, maka video saya jadi salah satu yang akan keluar. Nah, ini fungsinya metadata supaya video bisa dicari,” imbuhnya.

5. Karakter media sosial

Selain mengunggah video di YouTube, jangan lupa untuk memanfaatkan media sosial lain dan membentuk karakter tertentu. Karakter ini diperlukan agar penonton bisa menemukan asosiasi yang mudah dan selanjutnya mengingat kanal YouTube Anda.

“Cobalah untuk memanusiakan media sosial Anda. Sentuhan manusia itu penting. Contoh yang memanusiakan media sosial adalah akun instagram Dagelan, dengan cara menciptakan karakter bernama Dudu,” terang Edho.

6. Utamakan nilai positif

Jangan terjebak dengan mindset bahwa kesuksesan sebuah video terlihat dari jumlah views belaka. Pasalnya, kesuksesan sebuah video hanya akan terlihat dari sisi nilai yang diberikan pada para penontonnya.

Bila nilai tersebut positif dan berguna, maka orang akan otomatis membagikannya. Respon yang disematkan di kolom komentar pun bernada positif.

“Contohnya bisa lihat iklan Ada Apa Dengan Cinta 2, iklan Thailand yang ceritanya menyentuh atau lucu tapi ternyata tentang asuransi. Dua hal ini sudah jelas iklan, tapi toh banyak yang rela membagikan,” terang Edho.

“Inilah yang disebut value (nilai). Buat penonton tertawa atau sedih dulu, biarkan mereka menonton, baru setelah itu urusan jualan,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com