Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Wicak Hidayat

Penulis teknologi yang saat ini terjun bebas ke dunia startup digital. Ia aktif di Code Margonda bersama komunitas lainnya di Depok. Juga berperan sebagai Tukang Jamu di sebuah usaha rintisan bernama Lab Kinetic.

kolom

Berani Menatap dengan Penuh Ketidakpastian

Kompas.com - 16/11/2016, 10:48 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorReska K. Nistanto

Prediksi, ramalan dan analisa pada dasarnya adalah upaya untuk mencari kepastian atas masa depan yang sesungguhnya selalu penuh kejutan. Bagi mereka yang ingin berjalan jauh dan lama, mengetahui apa yang akan terjadi adalah hal yang baik.

Contohnya, seorang yang mau melakukan perjalanan merambah hutan selama berminggu-minggu tentu akan lebih tenang jika tahu seperti apa perkiraan cuaca selama periode itu.

Demikian juga seorang yang sedang merintis bisnis, tentunya juga ingin tahu bakal seperti apa iklim dan ekosistem bisnisnya ke depan. Perjalanan startup bukan jalan yang singkat dan cepat, semakin banyak kepastian semakin baik.

Namun, kadang memang situasinya akan berbeda dengan prediksinya. Prakiraan cuaca bisa meleset dan bahkan prediksi yang sudah berkali-kali terbukti jitu pun bisa tidak akurat.

Lihat saja Pemilu di Amerika Serikat belum lama ini. Meninjau prediksi dan analisa, survey dan polling, asumsi terkuat adalah bahwa Hillary Clinton, calon dari kubu Demokrat, bakal menang.

KARIM RASLAN Materi kampanye Donald Trump.
Kenyataannya berbeda, justru Donald Trump dari Partai Republik lah yang menang.

Ini sudah keduakalinya berbagai prediksi yang normalnya jitu jadi meleset di negara-negara maju. Sebelumnya adalah Brexit, keluarnya Inggris dari Uni Eropa yang tadinya diprediksi tidak akan terjadi ternyata benar-benar jadi pilihan.

Silicon Valley Merdeka?

Lalu, apa hubungannya dengan usaha rintisan? Dua kejadian itu, terutama kemenangan Trump, membangkitkan rasa khawatir di kalangan pebisnis. Bahkan sampai ada omongan California (dimotori Silicon Valley) hendak memisahkan diri dari Amerika Serikat.

(Baca: Trump Presiden AS, Silicon Valley Ingin Pisah dan Jadi Negara Sendiri)

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke