Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ada Kesempatan Kedua dan Peluang dari "Go Online"

Kompas.com - 28/11/2016, 07:18 WIB
Reza Pahlevi

Penulis


KOMPAS.com – 'Melek' internet bisa menjadi titik balik dalam membangun bisnis, setidaknya seperti yang terjadi pada Putri. Ia adalah pelaku pebisnis usaha kecil menengah (UKM) pembuat boneka anak-anak.

Selama lima tahun menjalankan usahanya, Putri mengalami pasang surut bisnis, mulai dari bahan baku yang mahal hingga sepinya pelanggan. Namun, ia tak lalu menyerah ketika bisnisnya tidak menguntungkan alias rugi.

Putri mengakui, sepi pelanggan sempat memukul dirinya. Usahanya pun sempat tutup.

"Segala usaha sudah saya lakukan, termasuk memasarkan dari toko ke toko di Jakarta," ujar Putri saat ditemui Kompas.com, Selasa (1/3/2016).

Belakangan Putri menyadari ada yang harus dia pelajari lagi. Terlebih lagi, dia mendapat saran untuk berjualan online. Putri mulai belajar melek internet dan membangun ulang usahanya dari nol, kali ini berbasis ilmu baru itu.

Berbekal pengetahuan tentang internet, Putri memasarkan produknya lewat media sosial Twitter, Instagram, dan Facebook. Tak hanya itu, ia pun membuat situs internet sendiri.

(Baca juga: Rahasia Sukses "Startup", Layani Konsumen Laiknya Raja)

Kini, Putri tak memasarkan boneka door to door. Boneka produk usahanya tinggal dia pajang di situs web usaha dan media sosial, mudah dan murah.

Sadar internet

Pemerintah sebenarnya sudah mendorong program melek internet untuk sektor UKM sejak 2012. Akan tetapi, belum banyak pelaku bisnis mengikuti saran ini.

Data Kementerian Koperasi dan UKM menunjukkan, lebih dari 99 persen perusahaan di Indonesia adalah UKM. Pada 2011-2012 saja sudah tercatat ada 55,87 juta UKM tumbuh. Namun, dari jumlah itu, baru sekitar 75.000 UKM yang memasarkan produk melalui internet.

"Ini menjadi PR kita semua bagaimana mendorong UKM-UKM yang ada di Indonesia naik kelas sehingga mampu bersaing secara kompetitif," ujar pendiri dan CEO Bukalapak, Achmad Zaky, seperti dikutip Kompas.com, Senin (6/4/2015).

Padahal, dengan memiliki akses ke internet, UKM bisa menjangkau konsumen yang selama ini belum tersentuh atau mengenal produknya. Inovasi teknologi ini juga bisa mempermudah dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Go online"

Seperti dikutip Kompas.com pada Senin (6/4/2015), Zaky menegaskan, pelaku usaha harus mempunyai mimpi dan passion agar bisnisnya terus tumbuh sekaligus menyelamatkan usaha ketika bisnis naik-turun. Hal ini tak terkecuali bagi para pelaku UKM.

Thinkstock Ilustrasi kebutuhan penggunaan internet.

Riset Firma audit Deloitte Access Economics pada 2015—yang membahas keterlibatan teknologi digital dalam pengembangan UKM—menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa meningkat dua persen tiap tahun asal keterlibatan teknologi dalam pengembangan usaha kecil menengah (UKM) turut digenjot.

Penyesuaian dengan laju teknologi adalah salah satu cara yang bisa ditempuh, termasuk memanfaatkan peluang yang terbentang di dunia maya. Memang, "go online" seperti yang dilakukan Putri juga butuh persyaratan tambahan untuk berkembang lagi.

(Baca juga: Dari Tren Go-jek dan Uber, "Pahami" Kebutuhan Konsumen)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com