KOMPAS.com - Di ajang kumpul developer tahunan "F8", Facebook menjabarkan ambisinya untuk menciptakan komunikasi langsung dari otak ke komputer. Intinya, sistem tersebut bisa membaca pikiran pengguna untuk kemudian diteruskan ke perangkat elektronik yang terhubung dengan jaringan internet.
"Bagaimana jika Anda bisa mengetik di komputer langsung dari pikiran Anda?" kata Head of Hardware R&D Facebook, Regina Dugan, di sela-sela konferensi F8, sebagaimana dilaporkan Gizmodo dan dihimpun KompasTekno, Kamis (20/4/2013).
Dugan kemudian memamerkan sebuah video yang mengilustrasikan seorang perempuan mengetik delapan kata per menit tanpa menyentuh keyboard dengan jari. Perempuan itu seakan bertelepati langsung dari pikirannya dan terketik otomatis ke komputer.
Di masa depan, Dugan menargetkan sistem yang dinamai real-time silent speech itu mampu memaparkan ratusan kata per menit. (Baca: Spaces, Tempat Nongkrong Virtual Bikinan Facebook)
"Sistem akan lima kali lebih cepat ketimbang mengetik manual di smartphone atau komputer. Terlebih, hasil ketikan sesuai dengan pikiran Anda," ia menuturkan.
Menurut Dugan, aktivitas di otak berisi banyak informasi, lalu tersaring ketika diucapkan atau dituliskan manusia. Otak juga berisi informasi semantik yang kadang sulit dikeluarkan sebagai kata-kata.
Oleh karenanya, mentransfer buah pikiran langsung ke layar komputer atau smartphone merupakan inovasi yang terbilang luar biasa. Bisa dibilang sistem ini semakin dekat menyamai kecerdasan otak manusia yang sebenarnya.
Ujung-ujungnya, tujuan dari proyek di bawah naungan "Facebook Building 8" ini adalah untuk membangun dunia online yang terasa nyata. Komunikasi di ranah maya tak lagi menemui banyak kesalahpahaman seperti sekarang.
CEO Facebook, Mark Zuckerberg, kembali menegaskan ambisi perusahaan jejaring sosial itu melalui akun Facebook personalnya. Ia mengatakan timnya sedang berupaya membuat sistem yang memungkinkan sinkronisasi tanpa henti antara otak dan komputer.
"Ini akan membantu membuat inovasi seperti augmented reality terasa lebih natural," ujarnya. Belum jelas kapan sistem ini akan dikomersilkan. Agaknya tim pengembang Facebook memiliki PR yang sulit untuk dibuktikan kesuksesannya beberapa tahun ke depan. (Baca: Video Pembunuhan di Facebook Ditonton 1,6 Juta Kali)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.