Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wicak Hidayat

Penulis teknologi yang saat ini terjun bebas ke dunia startup digital. Ia aktif di Code Margonda bersama komunitas lainnya di Depok. Juga berperan sebagai Tukang Jamu di sebuah usaha rintisan bernama Lab Kinetic.

kolom

Bakar Saja Duitnya, Biar Panas

Kompas.com - 10/05/2017, 10:47 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorReza Wahyudi

Lihatlah, betapa mewahnya kantor perusahaan startup digital yang satu itu! Lengkap dengan game room, makan gratis, ruangan beraneka warna dan rasa. Betapa luar biasa mahalnya!

Wow, startup itu berani sekali perang tarif, diskon besar-besaran. Berapa banyak uang yang dihabiskan untuk subsidi?

Gila! Startup yang itu habiskan sekian miliar untuk beli iklan di TV, pakai bintang iklan si anu lagi. Gila! Banyak banget ya duitnya?

Jika melihat sepak-terjang startup di Indonesia, terutama jika melihat nama-nama besar, tak bisa dipungkiri ada komentar-komentar seperti itu. Baik yang sungguhan mengagumi atau yang sekadar sinis saja.

Ketika salah satu “unicorn” asal Indonesia mendapatkan kabar pendanaan hingga Rp 16 triliun, decak-decak kagum campur sinis soal “bakar duit” pun kembali terdengar. Misalnya: liga olahraga mana lagi nih yang bakal disponsori?

Sekilas, memang wajar saja jika ada yang berdesas-desus begitu. Uang yang besar selalu menimbulkan rasa ingin tahu dan, jujur saja lah, rasa iri di hati. Maka komentar tak bisa direm, apalagi kalau sedang ngobrol di warung kopi.

Lihat dari sisi lain

Namun coba kita lihat dari dua sisi. Pertama, masih banyak lho (teramat banyak, bahkan!) startup yang sungguh-sungguh masih “starting up”. Perusahaan yang memang masih merintis, yang masih celingak-celinguk, mencoba memburu peluang dan pasar yang belum tentu bakal menghasilkan.

Silaunya kita pada para unicorn dan startup modal besar bisa membuat kita lupa, bahwa pada intinya startup adalah dunia para perintis. Bisa jadi para perintis ini adalah sekumpulan mahasiswa jarang mandi yang mencoba menggodok sesuatu dari sebuah kamar kos di Depok. Bisa saja ini adalah barisan sakit hati yang merasa terkekang kala bekerja di sebuah perusahaan besar. Bisa saja ini adalah kita.

Bagi para perintis pemula ini, hari-hari padat modal (mungkin) adalah hari-hari yang dirindukan. Suatu bahan lamunan di sela-sela coding atau bahan guyonan saat ikut hackathon.

Sisi yang kedua adalah dari perusahaan besar. Jika perusahaan digital dianggap bakar duit dengan melakukan subsidi pada penjualannya, bagaimana dengan perusahaan gadget dari negeri jauh yang melakukan promosi jor-joran.

Bukan hal aneh untuk sebuah perusahaan gadget menggelontorkan uang ke promosi barang andalan terbaru mereka. Mengundang berbagai pihak yang dianggap bisa membantu jadi corong jualan mereka, mulai dari awak media, pesohor, hingga buzzer media sosial. Acara mewah di hotel mewah, atau perjalanan ke lokasi-lokasi gemas yang pas buat swafoto.

Berapa banyak sebenarnya duit yang “dibakar” untuk berbagai tujuan, dengan berbagai pembenaran, yang ujung-ujungnya adalah: mencapai tujuan bisnis.

Oke, saya bukan mau mengatakan demi bisnis segala cara boleh dilakukan. Saya juga bukan mau membenarkan segala upaya “bakar duit” itu. Tapi, jujur deh, di luar komentar sinis kita, apabila diberi kesempatan (waktu dan anggaran) apakah kita tidak akan melakukan hal yang serupa? Ini adalah soal kesempatan dan sumberdaya.

Di lain pihak, tentunya, jangan sampai di saat sumber dayanya tidak ada, kesempatannya belum muncul, tapi sudah bertindak seakan-akan bermodal besar. Kalau belum punya duit untuk dibakar, ya jangan dibakar. Kalau memang tidak perlu dibakar, ya buat apa. Mending lempar duitnya ke pihak yang membutuhkan (misalnya, seorang penulis kolom yang berusaha keras untuk tidak terdengar sinis ini).

Catatan tambahan: Soal tema startup itu bakar duit atau tidak, salah satu tulisan yang selalu layak untuk dirujuk adalah dari Andy Fajar Handika, CEO & Founder Kulina di Medium.com.  

Anda bisa membacanya di tautan berikut ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, 'Ruangan' Smart Home dan Serba AI

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, "Ruangan" Smart Home dan Serba AI

Gadget
Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Gadget
Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Gadget
Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

e-Business
Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Gadget
Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Internet
Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Software
Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Software
OpenAI Rilis Fitur 'Memory' di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

OpenAI Rilis Fitur "Memory" di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

Software
Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Gadget
Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

e-Business
'Microsoft Build: AI Day' Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

"Microsoft Build: AI Day" Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

e-Business
Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

e-Business
Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Gadget
Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com