Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Tokoh Paling Berpengaruh di Industri Teknologi Saat Ini

Kompas.com - 10/05/2017, 11:36 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

Sumber Time


12. Demis Hassabis

Saat ini perusahaan teknologi berlomba-lomba mengembangkan Artificial Intelligence (AI). Salah satu layanan yang paling pertama mengimplementasikannya adalah game bertajuk “Go”.

Software-nya yang disebut “AlphaGo” diciptakan oleh Demis Hassabis. Kiprah pria dalam hal AI sudah diakui seantero kalangan industri teknologi. Selain AlphaGo, Demis Hassabis juga merupakan CEO dari firma AI Google yang dinamai “DeepMind”.

13. John Giannandrea

Sebagai Head of Google Search, John Giannandrea menjadi ujung tombak layanan paling inti dari sang raksasa Mountain View. Ia mengandalkan AI untuk berinovasi pada layanan Search.

Google Assistant salah satunya digodok oleh John Giannandrea. Asisten digital itu mempermudah masyarakat untuk menjajal Search tanpa harus mengetik.

14. Travis Kalanick

Uber menjadi salah satu “perusak” industri, yakni pada sektor transportasi. Di Indonesia, layanan tersebut sudah merampas rata-rata 40 persen jatah profit taksi tradisional hanya dalam dua tahun pertama beroperasi.

Ada beberapa hal yang dipermudah Uber dan layanan semacamnya. Selain pemesanan transportasi yang mudah lewat aplikasi, juga mekanisme pembayaran yang kaya opsi dan tarif yang lebih efisien.

Nah, “otak” di balik Uber adalah Travis Kalanick. Di bawah kepemimpinanya, Uber menjadi salah satu startup dengan valuasi tertinggi di dunia. Investor menanam modal 70 miliar dollar AS atau Rp 933 triliun pada perusahaan itu.

Prinsip Travis Kalanick adalah “win at all costs” alias pantang menyerah dan harus mencapai targetnya apa pun yang terjadi.

15. Ginni Rometty

Lima tahun menjadi CEO IBM, Ginni Rometty tak memperlihatkan tanda-tanda pertumbuhan bisnis yang menurun. IBM justru merangkul perusahaan lain untuk mengembangkan platform AI bernama “Watson”.

NYTimes.com CEO IBM, Virginia Rometty
Watson selanjutnya diproyeksi untuk pemanfaatan segala sektor, mulai dari kesehtan, keuangan, hongga ritel. Ginni Rometty menunjukkan bahwa adaptasi zaman adalah mutlak hukumnya.

16. Cheng Wei dan Jean Liu

Jika di Asia ada Grab, di Indonesia ada Go-Jek, dan di global ada Uber, maka di China ada Didi Chuxing. Perusahaan itu adalah penyatuan dua rival asal China pada 2015.

CEO dan presidennya, Cheng Wei dan Jean Liu, adalah dua nama di balik kehebatan Didi Chuxing. Pada 2016 lalu, Didi Chuxing bahkan membeli Uber yang beroperasi di China. Saat ini, nilai valuasi Didi Chuxing berada di angka 50 miliar dollar AS atau Rp 666 triliun.

17. Jeff Williams

Selain Tim Cook, Jeff Williams juga berperan besar di Apple. Ia telah bekerja hampir 20 tahun dan sering disebut sebagai “Tim Cook-nya Tim Cook”.

Jeff Williams menjabat sebagai COO Apple pada 2015 akhir dan. Sebelumnya ia sudah mengawasi proses suplai komponen Apple secara keseluruhan sejak 2010. Ia terlibat dalam beberapa proyek penting Apple, salah satunya lini Watch.

18. Anthony Levandowski

Jauh sebelum perdebatan panjang antara Uber dan Google menyoal mobil tanpa awak, Anthony Levandowski telah mengerjakan sendiri motor tanpa awaknya.

Saat ini Anthony Levandowski menjadi tokoh sentral dalam perdebatan antara Uber dan Google. Dulunya ia bekerja untuk Google lalu pindah ke Uber untuk mengembangkan mobil tanpa awak.

Google menuntut Anthony Levandowski karena dianggap menceritakan semua rencana Google ke Uber.

19. Del Harvey

Salah satu masalah yang marak di Twitter adalah banyaknya kicauan-kicauan yang mengandung kekerasan. Head of Trust dan Safety Twitter, Del Harvey, adalah sosok yang mengatur mekanisme Twitter untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Dari waktu ke waktu, Twitter semakin menunjukkan kepiawaian untuk fokus pada penyebaran informasi dan forum diskusi saja, bukan sebagai platform penebar kebencian.

20. Terry Myerson

Windows, Xbox, Surface, dan produk-produk Microsoft lainnya tak lepas dari peran Terry Myerson. Ia menggodok sistem operasi Windows Mobile pada 2008 lalu, menyusul perilisan iPhone.

Sayangnya Windows Mobile tak mampu bersaing dengan Android dan iOS. Terry Myerson pun banting stir dengan fokus pada masa depan sistem komputasi.

Saat ini Terry Myerson dan timnya tengah merancang versi WIndows terbaru khusus untuk virtual reality dan augmented reality yang dinamai Microsoft sebagai mixed reality.

Baca: Terkaya Ke-6, Harta Pendiri Facebook Tembus Rp 655 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com