JAKARTA, KOMPAS.com - Indosat meluncurkan layanan broadband fiber to the home (FTTH) bernama Gig untuk para pengguna internet rumahan pada awal 2015 lalu. Dua tahun berjalan, Indosat Gig sudah mengumpulkan sekitar 20.000 pelanggan.
Angka tersebut diharapkan tumbuh ke kisaran 30.000 hingga 34.000 pelanggan menjelang akhir 2017 seiring dengan upaya Indosat Gig melebarkan cakupan layanan ke sejumlah kota lain di Pulau Jawa tahun ini.
"Kami mulai mengembangkan ke kota-kota lain di Jakarta pada pertengahan 2017. Saat ini, 80 persen pelanggan masih berasal dari daerah Jabotabek," ujar Corporate Secretary Division General Manager Indosat Mega Media, Syachrial Syarif, di Jakarta, Kamis (3/8/2017).
Kota-kota dimaksud adalah Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Untuk tahun ini, Indosat Gig masih berkonsentrasi untuk pengembangan layanan di pulau Jawa. Pelebaran ke pulau lain rencananya baru akan dilakukan tahun depan.
Indosat Gig menawarkan akses internet hingga kecepatan 1 Gigabit per detik dengan koneksi kabel fiber optic ke rumah pelanggan. Layanan ini turut menyediakan pilihan kecepatan akses lain, yakni 15 Mbps, 30 Mbps, dan 100 Mbps.
"Untuk sekarang, pelanggan kami paling banyak memilih paket internet berkecepatan 15 Mbps," tutur Syarif.
Lebih banyak apartemen
Pelanggan Indosat Gig kebanyakan adalah gedung apartemen, dengan proporsi 60:40, dibandingkan dengan rumah (landed house). Hal ini sedikit berbeda dengan penyedia layanan FTTH lain yang lebih banyak menyasar pengguna di rumah.
"Ketika memulai pada 2015, kami melihat belum ada pemain FTTH yang fokus untuk penyediaan ke apartemen. Ternyata disambut positif oleh para pengelola apartemen," kata Syarif.
"Take-up rate (penyerapan) FTTH di apartemen memang tidak besar, sekitar 40 persen di seluruh dunia. Tapi itu kami antisipasi juga. Kalau untuk Indosat Gig, take-up rate di apartemen sekitar 45 persen," imbuhnya.
Kendati sebagian besar pelanggan Indosat Gig di Jabotabek dan Bandung bertempat tinggal di apartemen, untuk kota-kota lain, Syarif mengatakan layanan FTTH itu akan lebih menyasar pasaran landed house karena masih belum ada banyak apartemen. Karena itu, pihaknya mulai mendekati para pengembang perumahan di Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya.
"Kalau dari pemerintah, pemda kota-kota di Jawa biasanya sudah support pengembangan ICT karena masing-masing berlomba menjadikan kotanya sebagai smart city," pungkas dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.