Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO YouTube Tanggapi Protes yang Diwarnai Penembakan

Kompas.com - 05/04/2018, 21:02 WIB
Fatimah Kartini Bohang,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber Recode

KOMPAS.com — Pelaku penembakan di kantor pusat YouTube, San Bruno, California, Amerika Serikat, adalah seorang perempuan bernama Nasim Aghdam. Ia kemudian ditemukan tewas dengan menembak dirinya sendiri.

Aghdam adalah seorang YouTuber yang kecewa dengan kebijakan baru YouTube soal penyensoran dan monetisasi iklan. Setidaknya begitu menurut sejumlah bukti yang dikumpulkan polisi, dan diperkuat pengakuan sang ayah, Ismail Aghdam.

Awal tahun ini, YouTube memang memberlakukan kebijakan baru yang memperketat penyaluran iklan ke video. Pasalnya, ditemukan banyak iklan yang tersalur ke video-video bermuatan negatif.

Perubahan kebijakan ini membuat para YouTuber dengan subscriber kecil semakin sulit memperoleh pendapatan. Aghdam merupakan salah satu YouTuber skala kecil yang merasakan dampak kebijakan baru YouTube.

Baca juga: Resmi, Syarat untuk Dapat Uang dari YouTube Makin Berat

Tanggapan CEO YouTube

Ketika ditanyai tentang kontroversi kebijakan baru YouTube yang merugikan YouTuber, CEO Susan Wojcicki sesumbar platform-nya memiliki tiga komponen utama yang harus sama-sama diakomodasi kebutuhannya.

“Audiens, kreator (YouTuber), dan pengiklan adalah komponen utama di YouTube. Jika salah satunya berbuat tak pantas, akan memengaruhi komponen lainnya,” kata Wojcicki dalam wawancara Februari lalu, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Kamis (5/4/2018), dari Recode.

Dengan kata lain, Susan Wojcicki tak ingin melulu menguntungkan kreator, tetapi merugikan audiens dan pengiklan. Sebelumnya, beberapa pengiklan sempat protes ketika menemukan konten promosi mereka terpampang pada video-video tak senonoh.

Lebih detail, kebijakan baru YouTube mengharuskan YouTuber menghimpun 4.000 jam watchtime selama 12 bulan, serta mengumpulkan 1.000 subscriber, sebelum mulai memonetisasi channel-nya.

Baca juga: 4 Sumber Pendapatan YouTuber Selain dari AdSense

Susan Wojcicki mengindikasikan kebijakan baru ini tak akan serta-merta memberantas konten negatif dari YouTube. Kendati begitu, setidaknya ini mempersulit oknum tak bertanggung jawab yang sengaja menyebar konten negatif untuk meraup keuntungan finansial.

Dalam setiap keputusan, pasti ada pihak yang setuju dan tak setuju. Keputusan yang baik sejatinya tak untuk menyenangkan semua orang, tetapi menghadirkan solusi terbaik dari masalah yang ada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com