JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah vendor smartphone berani membanting harga demi mendulang angka penjualan yang tinggi. Sebut saja Xiaomi atau Asus yang bahkan bisa memasarkan ponsel dengan spesifikasi tinggi tapi dengan harga yang cukup rendah.
Melihat tren ini, Samsung tak mau ambil pusing dan ikut-ikutan banting harga.
Pasalnya menurut Denny Galant, Head of Product Marketing IM Samsung Indonesia, membeli ponsel bukan berarti hanya membandingkan antar-komponen, tapi masih ada hal-hal lain di luar itu yang bisa memberi nilai tambah.
"Saya yakin pada akhirnya konsumen bisa membedakan. Bukan hanya masalah ukuran baterai atau RAM, tapi ada banyak hal lain untuk kenyamanan," ungkap Denny dalam acara peluncuran Galaxy J7 Duo di kawasan Thamrin, Jakarta, Kamis (3/5/2018).
Baca juga : Samsung Galaxy J7 Duo Resmi Masuk Indonesia, Harga Rp 3,7 Juta
"Mahal atau tidak itu relatif, dilihat dari sisi apa. Kalo dari sisi layanan Samsung punya nilai lebih misalnya fitur Signalmax. Kami tidak mikirin kompetitor punya harga lebih murah, yang kami pikirkan adalah bagaimana bisa memberi yang lebih baik lagi ke konsumen," lanjutnya.
Ia menambahkan bahwa Samsung lebih memperhatikan pengalaman pengguna ketimbang banting harga. Selain itu perusahaan asal Korea Selatan ini juga sesumbar sejauh ini Samsung masih jadi pilihan utama konsumen di Indonesia.
"Sejauh ini kami masih memimpin, handset Samsung masih masih jadi yang paling dipilih konsumen di Indonesia. Spirit kami balik lagi ke apa yang konsumen inginkan," ungkap Denny.
Panasnya persaingan pasar ponsel di tanah air juga bukan tanpa alasan. Setidaknya dalam rentang waktu beberapa waktu ke belakang ini ada sejumlah vendor yang meluncurkan produk terbarunya.
Yang terbaru adalah, Xiaomi dan Asus berani mengobral Redmi Note 5 dan Zenfone Max Pro M1 dengan harga mulai Rp 2 jutaan. Dengan harga yang boleh dibilang rendah, kedua brand ini mampu menghadirkan spesifikasi yang cukup tinggi pada ponselnya.
Baca juga : Asus Bandingkan ZenFone Max Pro M1 dengan Redmi Note 5
Vendor-vendor lainnya seperti Oppo, Advan dan Huawei juga ikut ambil bagian.
Menariknya, semua vendor di atas menyasar segmen yang serupa. Kemudian harga dan spesifikasi ponsel yang diluncurkan pun mirip-mirip. Inilah yang memicu persaingan harga
yang sengit di pasar ponsel Indonesia.
Baca juga : Perbandingan Redmi Note 5, Galaxy A8, Oppo F7, dan Vivo V9
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.