KOMPAS.com - Google baru saja mengumumkan pembaruan Google Maps yang akan sangat berguna untuk wilayah atau negara rawan bencana seperti Indonesia. Lebih spesifik, fitur baru tersebut digunakan untuk menyebar informasi saat terjadi bencana alam.
Beberapa pengguna dilaporkan sempat mendapati fitur tersebut. Pembaruan yang ditambahkan berupa informasi visual selama bencana alam.
Google menggunakan peringatan sistem navigasi baru untuk memberi petunjuk bagi para pengguna, agar menghindari lokasi bencana.
Peringatan SOS ini akan memberikan informasi ringkas tentang apa pun yang sedang terjadi, mulai dari berita yang relevan dengan kejadian, nomor dan situs darurat, serta informasi terbaru dari pemerintah setempat.
Baca juga: Membandingkan Google Maps dengan Waze, Mana Lebih Baik?
Ada tiga kategori bencana yang akan ditampilkan Google Maps, yaitu badai, gempa bumi, dan banjir.
Sehari sebelum badai menerjang, akan muncul sebuah kartu peringatan otomatis di sekitar area, yang diprediksi akan terdampak.
Kartu tersebut dihubungkan dengan ramalan pusaran badai yang memprediksi ke mana arah lintasan dan waktu terjadinya badai. Sementara untuk bencana gempa, fitur ini akan menampilkan peta goncangan atau episentrum gempa dan juga magnitudo.
Peta tersebut divisualisasi dengan garis merah untuk menunjukkan intensitas goncangan di area tertentu. Untuk bencana banjir, peringatan akan menampilkan informasi di mana lokasi yang diprediksi terjadi banjir, serta tingkat keparahan di beberapa area.
Rencananya, perusahaan search engine raksasa ini akan meluncurkannya lebih luas lagi pada musim panas nanti. Termasuk notifikasi apabila rute yang dilintasi pengguna terdampak bencana.
Pengguna akan diberi instruksi untuk menjauhi area bencana untuk mencegah kecelakaan, sebagaimana KompasTekno rangkum dari Digital Trends, Selasa (11/6/2019).
Selain fitur SOS, beberapa pengguna dilaporkan telah mendapatkan fitur untuk melihat speedometer (informasi kecepatan berkendara) saat mengemudi.
Google juga dikabarkan menyiapkan mode augmented reality/AR untuk memperjelas lokasi pengguna, ketimbang mengandalkan titik biru seperti saat ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.