KOMPAS.com - Aplikasi teleconference Zoom Meetings tengah menjadi sorotan. Pasalnya, ada kekhawatiran terkait isu privasi yang melanda platform tersebut dan lantas berpotensi membahayakan penggunanya.
Kali ini, giliran Departemen Pendidikan kota New York, Amerika Serikat (DOE) yang melarang penggunaan Zoom di sekolah-sekolah di wilayahnya. Larangan ini berlaku sesegera mungkin.
Berdasarkan memo yang dilansir Chalkbeat, hal ini dilakukan setelah Departemen Pendidikan kota New York menerima sejumlah laporan yang berkaitan dengan isu keamanan di aplikasi Zoom.
"Mengacu pada ulasan DOE atas beberapa laporan yang masuk, kami tidak akan lagi mengizinkan penggunaan Zoom (di ranah pendidikan) untuk saat ini," tulis memo tersebut.
Baca juga: Zoom Akui Punya Celah Keamanan, Janji Perbaiki dalam 90 Hari
Sebagai alternatif, pihak DOE meminta beberapa sekolah untuk menggunakan platform serupa, yakni Microsoft Teams, untuk proses belajar mengajar dari rumah.
Sebab, selain disebut lebih aman, aplikasi tersebut juga diklaim sudah sejalan dengan peraturan yang melindungi hak dan privasi siswa di AS, atau biasa disebut FERPA.
Transisi dari Zoom ke Microsoft Teams sendiri bisa dibilang tak akan mudah, sebab beberapa kepala sekolah menilai cara kerja atau penggunaan Microsoft Teams memang tak seefisien aplikasi Zoom.
Terlebih, tak sedikit sekolah di New York yang telah memanfaatkan Zoom sebagai alat untuk belajar dari jarak jauh, bersama gurunya selama berminggu-minggu.
Nah, untuk mempermudah proses transisi itu, pihak DOE mengonfirmasi bahwa mereka bakal terus memberikan pelatihan penggunaan Microsoft Teams kepada para guru dalam beberapa waktu ke depan.
Kendati demikian, DOE juga mengonfirmasi bahwa pihaknya kemungkinan bakal mengizinkan para sekolah untuk kembali menggunakan Zoom, asalkan aplikasi tersebut sudah dianggap aman.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.