Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/01/2021, 15:39 WIB
Bill Clinten,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Samsung mengumumkan kehadiran trio Galaxy S21, S21 Plus, dan S21 Ultra pada 14 Januari lalu. Meski baru meluncur beberapa hari, sudah ada sejumlah pengulas gadget yang mempreteli salah satu model dari ponsel tersebut.

Yang menjadi pertama adalah YouTuber dengan kanal bernama PBKReviews. Dalam sebuah video berdurasi kurang dari delapan menit, ia membongkar Galaxy S21 versi "reguler" untuk menilik bagaimana desain "jeroannya".

Secara garis besar, PBKReviews mengklaim bahwa ponsel flagship teranyar Samsung ini mudah dibongkar.

Sebelum "dibedah", cangkang ponsel yang berbahan plastik ini sendiri harus dicopot dengan memanaskan sisi-sisinya, supaya perekat cangkang melunak.

Setelah berhasil dibuka, barulah komponen hardware ponsel ini terlihat, seperti modul kamera, LED flash, speaker, hingga wireless charging coil, alias sebuah lapisan berwarna hitam besar yang menutupi baterai.

Ilustrasi tampilan pertama jeroan Galaxy S21 ketika cangkangnya dibuka.YouTube/PKBReviews Ilustrasi tampilan pertama jeroan Galaxy S21 ketika cangkangnya dibuka.

Sekilas desainnya tidak jauh berbeda dengan pendahulunya, Galaxy S20. Kendati demikian, ada sejumlah peningkatan yang diterapkan Samsung.

Modul antena 5G di ponsel ini, misalnya, kini ada dua, alih-alih hanya satu seperti pendahulunya. Antena ini diletakkan di sisi kiri dan kanan ponsel dan tampak bisa dicopot tanpa membutuhkan usaha berlebih.

Kemudian, ketika wireless charging coil dicabut dengan melepas sejumlah sekrup, terlihat ada dua kabel fleksibel yang menghubungkan layar sentuh (touchscreen) dengan papan utama (mainboard).

Kedua kabel fleksibel ini juga bisa dicopot dengan mudah lantaran tidak direkatkan secara permanen ke mainboard atau touchscreen seperti Galaxy S20.


"Saya tidak pernah melihat ada kabel fleksibel yang memiliki konektor. Biasanya, konektor kabel macam ini ditempel secara permanen ke komponen layar atau papan inti," ujar sang pengulas. 

Ilustrasi tampilan setelah wireless charging coil dicopot. Tampak ada dua kabel fleksibel yang menghubungkan layar dengan mainboard yang memiliki konektor.YouTube/PKBReviews Ilustrasi tampilan setelah wireless charging coil dicopot. Tampak ada dua kabel fleksibel yang menghubungkan layar dengan mainboard yang memiliki konektor.

Selain kabel fleksibel, PKBReviews juga tampak mempreteli komponen lainnya dengan mudah. Beberapa yang dicopot mencakup modul kamera, speaker, hingga mainboard yang disematkan dengan chipset, RAM, dan lain sebagainya.

Hanya saja, ia tampak kesulitan ketika mencabut baterai. Sebab, lem perekatnya disebut cukup keras. Terlebih, tidak ada celah untuk mempermudah pencongkelan, sehingga ia harus menggunakan alat cungkil yang tipis.

Ketika baterai dilepas, terlihat modul pemindai sidik jari ultrasonik yang tampak menempel pada layar. Di bagian atas baterai, terdapat pula lapisan 3D graphite layer yang berfungsi untuk meredam panas berlebih.

Ilustrasi baterai Galaxy S21 yang tampak sulit dicopot lantaran ada perekatnya.YouTube/PKBReviews Ilustrasi baterai Galaxy S21 yang tampak sulit dicopot lantaran ada perekatnya.

Setelah dibongkar sampai lapisan terbawah, PKBReviews kembali memasang sejumlah komponen yang telah dicopot. Proses pemasangan juga tampak mulus dan tidak membutuhkan waktu yang lama.

Baca juga: Video: Unboxing Samsung Galaxy S21+ Resmi Indonesia, Tidak Ada Earphone dan Charger

Karena mudah dibongkar pasang untuk penggantian komponen atau proses reparasi, ia memberikan skor 7,5 dari 10, di mana skor 10 artinya sangat mudah diperbaiki, sementara skor 1 berarti sangat sulit.

"Untuk urusan perbaikan, saya memberikan ponsel ini skor 7,5 dari 10. Sebab, sebagian komponennya mudah dicopot dan diganti. Terlebih, cangkang ponsel ini juga mudah dicopot dengan memanaskan perekat yang mengelilingi sisinya," pungkas PKBReviews.

Penasaran melihat bagaimana penampakan jeroan Galaxy S21 ketika dibongkar? Anda bisa menonton video yang diunggah PKBReviews di tautan berikut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com