Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanda-tanda LG Menyerah dari Bisnis Smartphone

Kompas.com - 22/01/2021, 08:32 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber The Verge

KOMPAS.com - Beberapa tahun belakangan, bisnis smartphone LG kian terseok-seok lantaran kalah saing dengan vendor lain. Sempat mencoba bertahan pada 2019 lalu, kini pabrikan asal Korea Selatan itu dikabarkan akan menyerah.

LG disebut sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk berhenti dari bisnis ponsel pada 2021 setelah merugi 4,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 63 triliun (kurs Rp 14.058) selama lima tahun belakang.

CEO LG, Kwon Bong-seok, diketahui mengirimkan memo kepada karyawannya secara internal bahwa perusahaan akan membuat perubahan arah untuk bisnis smartphone.

"Karena persaingan perangkat mobile di pasar global semakin ganas, waktunya bagi LG untuk membuat keputusan yang jauh dan pilihan terbaik," tulis memo tersebut.

"Perusahaan mempertimbangkan segala langkah yang mungkin dilakukan, termasuk penjualan, penarikan, dan pengurangan bisnis smartphone," begitu isi memo yang telah dikonfirmasi pihak LG bahwa memo tersebut adalah asli.

Baca juga: LG Pamer Ponsel Dengan Layar Gulung, Begini Bentuknya

Dihimpun KompasTekno dari The Verge yang melansir laporan Korean Herald, memo tersebut dikirim pada Rabu (20/1/2021).

Perwakilan LG juga mengonfirmasi soal keberadaan memo tersebut. Namun, ia mengatakan sejauh ini belum ada keputusan yang diambil.

Pihak LG menjelaskan, manajemen berkomitmen untuk membuat keputusan apapun yang diperlukan untuk mengatasi masalah di bisnis smartphone pada tahun 2021.

Isu hengkangnya LG dari bisnis smartphone juga pernah dikabarkan media Korea, The Elec yang tak berapa lama kemudian dihapus. Saat itu, LG mengatakan isu tersebut keliru dan tidak patut.

"Saya bahkan tidak akan membenarkan rumor itu dengan pernyataan," kata Ken Hong, komunikator teknologi untuk konsumer LG, dikutip dari Android Police.

Dalam memo yang beredar sebelumnya, yang kemudian dianggap rumor oleh LG, disebutkan bahwa bisnis smartphone akan berhenti pada 26 Januari dan semua karyawan harus menghentikan semua pengembangan, kecuali ponsel gulung yang diperkenalkan LG di ajang CES beberapa waktu lalu.

Terlepas dari kebenaran informasi tersebut, dalam beberapa tahun belakang bisnis smartphone LG cukup sulit.

Beberapa kali, LG mencoba menarik perhatian pasar dengan merilis beberapa model, mulai dari G7, V40, G8, hingga V50 di pasar smartphone dunia, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari The Verge, Jumat (22/1/2021).

Namun, upaya tersebut belum mencapai hasil memuaskan. Begitu pula dengan LG Red Velvet dan LG Wing yang baru diperkenalkan beberapa waktu belakang, masih belum mendapat sambutan positif.

Baca juga: Pengiriman Smartphone Bekas Dunia Naik, Tembus 225 Juta Unit

Saat ini, smartphone global juga didominasi vendor asal China. Menurut beberapa laporan firma riset, hanya Samsung dan Apple saja di daftar lima besar yang merupakan pabrikan non-China.

LG mencoba peruntungan dengan ponsel gulung agar berbeda dari para kompetitornya. Konsep ponsel ini unik, di mana pengguna bisa mengubah ukuran layar. LG mengklaim ponsel gulung ini akan diluncurkan pada tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, 'Ruangan' Smart Home dan Serba AI

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, "Ruangan" Smart Home dan Serba AI

Gadget
Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Gadget
Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Gadget
Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

e-Business
Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Gadget
Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Internet
Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Software
Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Software
OpenAI Rilis Fitur 'Memory' di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

OpenAI Rilis Fitur "Memory" di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

Software
Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Gadget
Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

e-Business
'Microsoft Build: AI Day' Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

"Microsoft Build: AI Day" Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

e-Business
Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

e-Business
Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Gadget
Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com