Kendati begitu, pertumbuhan pengguna internet dinilai sedikit melambat. Sebab, penambahan pengguna internet hanya tumbuh 4 persen. Lebih sedikit dibanding 2021 yang tumbuh 10 persen dan 2020 tumbuh 11 persen.
Tingginya pertumbuhan jumlah pengguna internet pada 2020 dan 2021 lalu juga tidak lepas dari pandemi Covid-19 yang memaksa masyarakat untuk tetap berada di dalam rumah.
Di sisi lain, kondisi makro ekonomi yang tidak stabil dan kenaikan tingkat inflasi memengaruhi konsumen Asia Tenggara serta ekonomi digital.
Laporan Google mencatat bahwa kenaikan harga mendorong konsumen untuk tidak membelanjakan pendapatannya, hingga hambatan dalam mengakses rantai pasokan menjadi faktor perlambatan pertumbuhan.
Baca juga: Jokowi: Ekonomi Digital Sumbang 4 Persen PDB Indonesia
Namun, sejauh ini, pertumbuhan ekonomi digital Asia Tenggara masih sesuai dengan target. Dikarenakan perilaku berbelanja online sudah menjadi kebiasaan, kemungkinan besar total transaksi di 2030 mendatang bisa mencapai 1 triliun dollar AS (Rp 15.563 triliun).
Secara keseluruhan, penemuan yang didapatkan memaparkan bahwa ekonomi digital di Asia Tenggara bisa mencapai 300 miliar dollar AS (Rp 4.669 triliun) pada 2025, jika perusahaan berfokus pada profitabilitas selama tiga tahun mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.