Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Bard, Chatbot AI Baru Bikinan Google Pesaing ChatGPT

Kompas.com - 07/02/2023, 12:15 WIB
Zulfikar Hardiansyah

Penulis

KOMPAS.com - Google baru saja mengumumkan kehadiran layanan baru bernama “Bard”. Pengumuman Google Bard disampaikan langsung oleh Sundar Pichai, CEO dari raksasa teknologi asal California tersebut.

Dalam pengumuman di blog resmi Google, dengan dirancang dari teknologi artificial intelligence (AI) pemodelan bahasa (language model) Google, Pichai mengatakan bahwa Bard dapat memberikan tanggapan yang segar dan berkualitas tinggi atas sebuah informasi.

Baca juga: Ramalan Pencipta Gmail, ChatGPT Akan Kalahkan Google dalam 2 Tahun

“Bard berusaha untuk menggabungkan informasi atau pengetahuan dengan kekuatan, kecerdasan, dan kreativitas dari pemodelan bahasa yang besar milik kami (Google). Bard mendapatkan informasi pada internet untuk menyediakan tanggapan yang segar dan berkualitas tinggi”, kata Pichai.

Bard digadang dapat membantu pengguna untuk menyimpulkan informasi yang tersedia di internet. Sebagai layanan yang dirancang dari AI pemodelan bahasa, lantas apa itu Bard? Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah penjelasan mengenai Google Bard.

Apa itu Bard?

Sebagaimana sempat disinggung di atas, sederhananya, Bard adalah layanan language model AI yang dibuat oleh Google. Language model sendiri merupakan mesin pembelajaran yang dapat menyajikan prediksi kata dengan menganalisis teks dalam sebuah data.

Supaya bisa menyajikan prediksi, languange model dilatih dengan berbagai data teks. Prediksi tersebut menjadi tanggapan (respons) atau output dari data teks yang diinput pengguna pada language model.

Misalnya, ketika pengguna memasukkan data teks seperti ini “saya ingin makan siang” maka language model bisa memberikan tanggapan berupa “saya ingin makan siang dengan tahu” atau “saya ingin makan siang dengan tempe”.

Itu hanya sekadar contoh. Di Bard, responsnya tidak sesederhana contoh tersebut. Bard dirancang dari language model AI yang sudah diumumkan dan dikembangkan Google sejak bertahun-tahun lalu, yaitu Language Model for Dialogue Applications (LaMDA).

Dengan LaMDA, Bard sejatinya telah dikembangkan sejak dua tahun lalu sebagai generasi penerus layanan bahasa dan percakapan AI. Seperti nama pemodelan bahasanya, Bard dirancang untuk memberikan respons seperti orang yang melakukan percakapan (dialog).

Pada pengumuman di blog Google, terdapat gambaran mengenai cara Bard beroperasi. Melalui gambaran tersebut, Bard tampaknya bakal disematkan di bagian bar pencarian Google Search pada kolom bertajuk "What's on your mind?"

Ilustrasi cara kerja Bard dari Google yang mirip dengan ChatGPT untuk menjawab pertanyaan. blog.google Ilustrasi cara kerja Bard dari Google yang mirip dengan ChatGPT untuk menjawab pertanyaan.

Melalui kolom pencarian ini, pengguna bisa memasukkan pertanyaan atau informasi yang hendak mereka ketahui. Kemudian, Bard bakal menampilkan jawaban dengan bahasa lebih luwes seperti orang yang sedang melakukan percakapan biasa.

Menurut Pichai, Bard nantinya bisa digunakan untuk berbagai hal seperti merencanakan suatu acara, membandingkan film, mencari resep makan siang, penemuan-penemuan baru dari lembaga ilmu pengetahuan internasional, dan masih banyak lagi.

Baca juga: Pendiri Google Turun Gunung Lawan ChatGPT

Sebelum Bard diumumkan

Bard, language model AI dalam bentuk percakapan ini secara pengoperasian bisa dibilang mirip dengan layanan chatbot AI dari OpenAI, yaitu ChatGPT, yang sudah cukup populer sejak sekitar akhir tahun lalu.

Ilustrasi cara menggunakan ChatGPT untuk jawab aneka pertanyaan.KOMPAS.com/Zulfikar Hardiansyah Ilustrasi cara menggunakan ChatGPT untuk jawab aneka pertanyaan.

Pengumuman Bard ini tampaknya menjadi semacam jawaban ke publik bahwa Google mampu membuat chatbot AI untuk menyaingi ChatGPT. Pasalnya, setelah ChatGPT dirilis secara umum, banyak pihak yang menyebut layanan itu bakal membunuh Google Search.

Sebelumnya, CEO Google Sundar Pichai sempat dilaporkan megeluarkan "kode merah" seputar peluncuran produk berbasis AI di Google. Kemungkinan kode merah itu menjadi pertanda bahwa produk AI milik Google harus segera diluncurkan ke publik.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, 'Ruangan' Smart Home dan Serba AI

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, "Ruangan" Smart Home dan Serba AI

Gadget
Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Gadget
Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Gadget
Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

e-Business
Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Gadget
Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Internet
Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Software
Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Software
OpenAI Rilis Fitur 'Memory' di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

OpenAI Rilis Fitur "Memory" di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

Software
Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Gadget
Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

e-Business
'Microsoft Build: AI Day' Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

"Microsoft Build: AI Day" Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

e-Business
Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

e-Business
Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Gadget
Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com