Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inikah Alasan Elon Musk Bakal Mundur dari CEO Twitter Akhir 2023?

Kompas.com - 16/02/2023, 12:15 WIB
Zulfikar Hardiansyah

Penulis

KOMPAS.com - Elon Musk, bos dari perusahaan mobil listrik Tesla sekaligus CEO Twitter, kembali membuat “kegaduhan”. Baru-baru ini, Musk mengumumkan bahwa dirinya bakal mundur dari kursi pimpinan di media sosial berlogo burung biru itu.

Rencana Elon Musk mundur dari CEO Twitter itu muncul saat dia menghadiri acara World Government Summit di Dubai secara daring. Di acara tersebut, Musk berujar CEO Twitter yang baru sebagai penggantinya bakal hadir akhir tahun ini.

Baca juga: Elon Musk Ngeluh Capek dan Sakit Punggung Pimpin 3 Perusahaan Sekaligus

“Saya memprediksi jelang akhir tahun ini merupakan waktu yang tepat untuk mencari orang lain yang dapat menjalankan perusahaan (Twitter). Saya pikir (Twitter) seharusnya sudah berada di kondisi yang stabil di akhir tahun ini,” kata Elon Musk.

Selama proses pengosongan posisi di akhir tahun 2023, Musk mengatakan, ada beberapa hal yang perlu disiapkan. Salah satunya memperbaiki keadaan finansial Twitter agar lebih baik sebelum ada CEO yang baru.

Sejauh pernyataan tersebut bergulir, tak diketahui secara pasti apa yang melatarbelakangi rencana Elon Musk mundur dari CEO Twitter ini. Namun, terdapat dugaan yang menyebut jika rencana itu muncul akibat desakan dari investor Tesla.

Mundur gara-gara didesak investor Tesla?

Rencana Elon Musk mundur dari CEO Twitter bisa dibilang bukan kabar baru. Elon Musk sendiri menjabat sebagai CEO Twitter dan menggantikan Parag Agrawal sejak November tahun lalu.

Setelah melunasi transaksi pembelian dan memecat Parag Agrawal, rencana Elon Musk mundur dari CEO Twitter mulai berseliweran. Sebagai contoh, Musk pernah membuat jajak pendapat (polling) di akun Twitternya dengan handle @elonmusk pada Desember 2022.

Polling tersebut berisikan pertanyaan “Apakah saya (Musk) harus mundur sebagai CEO Twitter atau tidak”. Musk mengaku akan mematuhi hasil polling tersebut. Polling berhasil mengumpulkan sebanyak 17,5 juta lebih suara.

Baca juga: Elon Musk Bakal Mundur sebagai CEO Twitter dengan Syarat Menemukan Orang Bodoh

Hasilnya, 57,5 persen suara setuju Elon Musk mundur dari kursi nomor satu di Twitter. Polling yang mungkin terdengar tak serius itu pada akhirnya diperkuat dengan pernyataan Musk sendiri di forum resmi.

Salah satu faktor pendorong Musk ingin mundur dari CEO kemungkinan besar dipengaruhi oleh kemarahan dan desakan dari sejumlah investor Tesla. Sebab, sejak memimpin Twitter, kehadiran Musk di Tesla menjadi minim.

Sejumlah investor pun memintanya untuk lebih memperhatikan perusahaan mobil listriknya itu. Le KoGuan, salah satu investor utama Tesla bahkan menyebut Elon Musk sudah berubah, bukanlah insinyur andal lagi.

"Elon sudah berubah sepenuhnya, dari sang insinyur yang brilian menjadi raja politik," kata Le KoGuan, beberapa waktu lalu.

"Berdasarkan asumsi tersebut, Elon harus mencari penggantinya yang disetujui oleh anggota Direksi independen (Twitter). Direksi Twitter harus membentuk komite pencarian independen untuk mencari CEO baru," lanjutnya.

Terlepas benar atau tidaknya Musk mundur dari CEO Twitter gara-gara desakan itu, permintaan para investor Tesla padanya cukup masuk akal. Pasalnya, fokus Musk bisa dibilang cukup banyak tersita buat membeli Twitter tahun lalu.

Aksi jual saham Tesla oleh Musk

Sebagaimana sempat diberitakan sebelumnya, sesuai kesepakatan antara kedua belah pihak (Elon Musk dan Twitter) pada April 2022, Twitter dijual dengan nominal sebesar 44 miliar dollar AS (sekitar Rp 634 triliun dengan nilai kurs saat itu).

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com