Untuk melayani seluruh wilayah bumi, diperlukan sekitar 12.000 satelit seperti direncanakan untuk Starlink. Biaya meluncurkan satelit LEO lebih murah dibanding biaya meluncurkan satelit MEO atau GEO, biaya operasinya yang mahal.
“Owh …. Owh …,” masih juga.
Di Indonesia, Starlink milik miliarder Elon Musk bekerja sama dengan Telkomsel, di Amerika Serikat kerja sama dengan T-Mobile. Wajib menggandeng operator lokal karena cara kerja Starlink seperti wartel, sebagai kepanjangan operator.
AT&T Amerika bekerja sama dengan ASTSpaceMobile, malah sudah berhasil menghubungkan pengguna Samsung Galaxy S22 dengan 34 buah satelit selular BlueWalker 3 dengan kecepatan sampai 10 Mbps, di Hawaii.
Keberhasilan ini membuat setiap pemilik ponsel berpeluang dapat menggunakan ponselnya di mana saja, karena nantinya tidak ada ruang kosong sinyal (blank spot) lagi.
Misalnya di kawasan 3T, tertinggal, terdepan dan terluar seperti di sebagian Papua, NTT dan Kalimantan, bahkan di pedesaan, tengah hutan dan samudera.
Uji coba masih akan dilakukan untuk layanan 5G. Layanan ini beda dengan 4G atau 4G LTE, karena bisa menyajikan kapasitas 10 kali lipat dibanding 4G, bahkan sampai 500 Mbps.
Jarak antar-BTS 5G hanya 200-an meter – BTS 4G sampai 5km – karena sifat spektrum frekuensi tinggi (milimeterwave) 5G antara 30GHz hingga 300 GHz. Namun dari segi transfer data, milimeterwave ini mampu menyajikan kecepatan tinggi dengan antena yang lebih kecil.
Masalah jarak yang akan jadi kendala ini sedang dicari penyelesaiannya oleh AST bersama AT&T. BW3 yang diluncurkan Satelit Falcon9 dari SpaceX ini beda dengan satelit konvensional karena bentuknya tipis, segi empat seluas 64M2, dilengkapi antena yang besar, dilipat bundar waktu peluncuran.
Penggunaan satelit LEO lebih baik dibandingkan satelit GEO seperti Satria-1 untuk layanan data dan suara telekomunikasi seluler.
Jarak ke bumi yang dekat membuat latensi (waktu jeda) layanan LEO hanya 25 milidetik, sementara GEO yang orbitnya di 36.000 km sampai 600 milidetik.
Satelit BW3 bisa berkomunikasi dengan ponsel, satelit GEO juga bisa, tetapi Satria-1 harus pakai jasa stasiun bumi.
Baik STS maupun AT&T belum merilis layanan tarif transmisinya. Baru Starlink yang mengenakan biaya bulanan sekitar Rp 1,4 juta selain biaya pasang Rp 7,5 juta.
“Owh,” keluh anak saya tanpa ekspresi, menarik napas karena saya selesai bicara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.