Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Korban Penipuan Undangan Nikah Palsu Rugi Rp 1,4 M, Ini Cara Menghindarinya

Kompas.com - 07/07/2023, 12:15 WIB
Zulfikar Hardiansyah

Penulis

KOMPAS.com - Ada banyak modus penipuan online yang dibagikan di WhatsApp (WA), salah satunya yang cukup populer adalah link undangan nikah palsu. Modus tersebut sudah marak beredar sejak awal tahun ini dan belakangan kembali memakan korban.

Silvia Yap (52), pengusaha aksesori kendaraan asal Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, kehilangan uang tabungan Rp 1,4 miliar di rekeningnya usai membuka link undangan nikah palsu yang dikirim via WhatsApp oleh orang tak dikenal.

Baca juga: Apa Itu Kode OTP yang Bisa Dicuri dalam Modus Penipuan Link Undangan Nikah di WhatsApp?

Penipuan itu terjadi pada akhir Mei lalu. Hilmy F. Ali, kuasa hukum korban, menjelaskan link undangan nikah palsu itu berisi file aplikasi APK (format file aplikasi untuk Android) berukuran 5 MB.

Link dikirim ke korban via WhatsApp oleh nomor tak dikenal pada Rabu, 24 Mei 2023, pukul 10.00 WIB. Korban sempat membuka link berisi file aplikasi APK tersebut. Link diakui tidak berisi informasi undangan sebagaimana mestinya, melainkan brosur iklan.

Korban lalu menutup link tersebut dan memblokir nomor pengirim. Pada Rabu, 24 Mei 2023, pukul 21.00 WIB, korban dijelaskan menerima pemberitahuan bahwa terdapat upaya ilegal untuk mengakses e-mailnya.

Dari pemberitahuan itu, korban kemudian memindahkan data ke ponsel lain dan mengganti password e-mailnya. Pada Rabu, 25 Mei 2023, pukul 21.00 WIB, Hilmi mengatakan terdapat aktivitas transfer dana dari dua rekening milik korban ke tiga nomor rekening tak dikenal.

Selain itu, ada juga transaksi aneh tak dikenal via m-Banking layanan perbankan, lalu beberapa transfer dana ke QRIS, dan beberapa aktivitas pembelian pulsa ke sebuah nomor ponsel yang tak dikenal.

Sebagaimana dilansir Tribun Jatim, total transaksi yang tak dikenal mencapai Rp1,4 miliar. Terkurasnya rekening itu melalui belasan kali transaksi sejak pukul 22.00 WIB hingga 03.00 WIB. Setelah korban memeriksa rekening, ternyata tabungannya hanya tersisa Rp 2 juta.

Transaksi tak dikenal yang menguras tabungan Rp 1,4 miliar itu dijalankan aplikasi mobile banking. Namun, anehnya, korban mengaku tidak pernah mengunduh aplikasi mobile banking di ponsel miliknya.

Saat dicek di aplikasi, nomor telepon yang digunakan untuk mendaftar mobile banking juga bukan milik dan tak dikenali korban. Hilmi menduga penipu mendaftar dengan nomornya sendiri yang bukan milik korban, setelah memiliki akses ke rekening korban.

Saat ini, korban dan kuasa hukumnya tengah melakukan upaya pengaduan ke kepolisian, pihak bank terkait, dan OJK.

Modus penipuan online di WA

Kasus penipuan undangan pernikahan seperti yang dialami Silvia bukanlah yang pertama kali. Pada Januari lalu, terdapat pula korban yang terkuras rekeningnya usai membuka link undangan nikah palsu di WA.

Derasmus Kenlopo, warga Kelurahan Naimata, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi korban modus penipuan undangan pernikahan di WhatsApp. Akibatnya, ia kehilangan uang Rp 14 juta dan hanya tersisa Rp 25.000.

Kejadian pada Silvia yang kehilangan Rp 1,4 miliar berarti menambah daftar korban penipuan undangan pernikahan di WhatsApp. Supaya tidak berjatuhan korban berikutnya, pengguna perlu senantiasa waspada dengan modus penipuan online di WA.

Sebagaimana sempat disinggung di atas, ada banyak modus penipuan online di WA. Dalam menjalankan aksi penipuan, penipu umumnya menggunakan modus yang sama, yaitu membagikan file APK jahat melalui informasi palsu atau phising.

Penipu menggunakan berbagai macam informasi palsu untuk mengelabui pengguna agar mau membuka dan menginstal file aplikasi APK itu. Berdasarkan catatan KompasTekno, informasi palsu itu bisa berupa undangan nikah, tagihan BPJS, dan surat tilang.

Supaya korban percaya, penipu biasanya akan mengaku dari pihak terkait untuk membagikan informasi palsu, yang tidak berisi sebagaimana mestinya dan malah mengandung file aplikasi APK.

Penting dicatat, file aplikasi APK yang dibagikan penipu lewat informasi palsu itu sangat berbahaya. Alfons Tanujaya, seorang pengamat keamanan siber dari Vaksin.com mengatakan, ketika aplikasi APK itu diinstal, ponsel pengguna bisa diambil alih oleh penipu.

Penipu bisa dengan mudah mengakses semua layanan dan data pribadi pengguna yang tersimpan di ponsel. Alhasil, pembobolan rekening pun sangat mungkin terjadi. Dengan terbukti adanya korban, pengguna perlu mengetahui cara menghindari penipuan ini.

Lantas, bagaimana cara menghindari penipuan online yang marak dibagikan di WhatsApp? Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah penjelasan mengenai cara menghindari penipuan online yang marak dibagikan di WA.

Baca juga: Hati-hati, 3 Modus Penipuan via WhatsApp Ini Marak dalam Sebulan Terakhir

Cara menghindari penipuan online yang marak dibagikan di WA

1. Cek nomor telepon di GetContact

Pertama, bila menerima pesan WA berisi penawaran aneh dari kontak asing atau tak dikenal, cobalah untuk cek nomor teleponnya dulu di aplikasi GetContact. Ini penting dilakukan untuk mengetahui nama pemilik nomor itu yang disematkan oleh pengguna lain.

GetContact dapat menampilkan informasi nama atau tanda yang diberikan para pengguna lain pada sebuah nomor telepon. Aplikasi GetContact dapat diunduh secara gratis melalui Google Play Store.

Bila setelah dicek di aplikasi GetContact banyak pengguna lain memberi nama nomor telepon tersebut sebagai “penipu”, sebaiknya pesan WA dari nomor itu jangan dihiraukan, abaikan saja.

2. Cek nomor telepon asli milik pihak yang dicatut penipu

Dalam rangka membuat korban percaya dan masuk jebakan untuk menginstal aplikasi APK jahat, penipu bakal menggunakan segala cara. Salah satunya adalah mereka umumnya memperkenalkan diri dengan kedok sebagai pihak dari instansi atau perusahaan tertentu.

Untuk mengetahui kedok itu, cobalah cek nomor telepon asli milik pihak yang dicatut penipu. Misal, nomor telepon WhatsApp asli untuk layanan BPJS Kesehatan adalah 0811875400 atau 08118165165.

Jika terdapat pesan WA dari pihak yang mengaku sebagai petugas BPJS Kesehatan tanpa ada pertemuan atau perjanjian terlebih dahulu dan nomor telepon yang dipakai tidak sesuai aslinya, bisa dipastikan itu adalah penipu.

3. Jangan bagikan data pribadi sembarangan ke kontak asing

Cara menghindari penipuan online di WA yang berikutnya adalah jangan membagikan data pribadi sembarangan ke kontak asing. Data pribadi, seperti NIK, alamat, PIN, password, atau nama akun, harus dijaga kerahasiaannya.

Penipu mungkin bakal membuat formulir pengisian data pribadi dengan tema yang mencatut nama pihak resmi. Jangan terkecoh dengan formulir itu. Tanyakan langsung ke Call Center pihak resmi yang dicatut namanya.

4. Jangan menginstal aplikasi APK yang diberikan

Keempat, jangan sekali-kali untuk menginstal aplikasi APK yang diberikan oleh penipu. Aplikasi APK jahat yang disebar penipu bukanlah bersumber dari toko aplikasi resmi Play Store. Kemudian, bukan juga dari pihak resmi yang dicatut namanya oleh penipu.

Sebagaimana sempat disinggung di atas, penginstalan aplikasi APK dari informasi phising merupakan gerbang awal penipu bisa mengobrak-abrik ponsel korban, mendapatkan data rahasia, hingga berujung mencuri isi rekening bank.

Supaya korban percaya, penipu mungkin bakal memberi nama aplikasi APK yang dibagikan mirip dengan informasi phising. Misal, bila informasi palsunya adalah soal tagihan BPJS maka nama aplikasi APK bakal dibuat seperti ini “Tagihan BPJS.apk”.

Jangan terpengaruh dengan nama aplikasi yang mirip dengan informasi palsu itu. Cek nama aplikasi tersebut di Google Play Store atau instansi terkait yang dicatut. Bila tak tersedia bisa dipastikan aplikasi APK tersebut adalah aplikasi berbahaya.

5. Blokir kontak yang menyebar informasi phising

Terakhir, cara menghindari penipuan online di WA yang bisa dilakukan adalah dengan memblokir kontak penyebar informasi phising. Sebelum memblokir, usahakan memberi nama kontak tersebut sebagai “penipu”.

Pemberian nama tersebut perlu dilakukan agar pengguna lain juga bisa mendapat informasi identitas nomor telepon itu melalui aplikasi GetContact.

Baca juga: 5 Tips dari Pakar untuk Menghindari Penipuan Kerja Freelance di WhatsApp

Untuk memblokir nomor telepon, caranya bisa dengan membuka nomor telepon penipu di aplikasi kontak ponsel. Lalu, buka opsi pengaturan pada nomor telepon tersebut dan pilih tindakan blokir.

Itulah beberapa cara menghindari penipuan online yang marak dibagikan di WA. Jangan mudah percaya dengan informasi yang diberikan penipu. Selalu lakukan verifikasi informasi lebih lanjut ke beberapa pihak terlebih dahulu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com