Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Konsumen Belum Pulih, Pasar Ponsel Dunia Masih Loyo

Kompas.com - 19/10/2023, 11:20 WIB
Lely Maulida,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pasar smartphone di seluruh dunia pada kuartal III-2023 masih loyo. Setidaknya begitu menurut laporan terbaru firma riset Counterpoint Research.

Berdasarkan riset Counterpoint, secara umum volume penjualan smartphone turun 8 persen pada kuartal III-2023, dibanding kuartal III-2022 (Year-on-Year/YoY).

Berdasarkan laporan Counterpoint, masih lesunya pasar ponsel dunia disebabkan oleh belum pulihnya permintaan dari konsumen. Padahal, sebelumnya permintaan konsumen diproyeksikan mulai pulih pada kuartal III-2023.

Bila dibandingkan dengan kuartal II-2023 alias antar kuartal (QoQ), volume penjualan smartphone kuartal III-2023 tumbuh sekitar 2 persen. Penjualan yang paling signifikan terjadi pada bulan September, bersamaan dengan penjualan iPhone baru, meskipun baru dijual akhir bulan di 40 negara.

Dalam laporan yang sama, Counterpoint juga merangkum lima vendor smartphone dengan penjualan tertinggi pada kuartal III-2023.

Baca juga: Smartphone Murah Jadi Pendorong Pasar Ponsel di Indonesia

Secara umum, pangsa pasar lima besar vendor ponsel teratas, mengalami penurunan dibandingkan dengan kuartal yang sama pada tahun lalu.

Samsung misalnya, yang memimpin daftar lima besar vendor ponsel dengan penjualan tertinggi, membukukan pangsa pasar sebesar 20 persen. Angka itu turun dari kuartal III-2022 sebesar 21 persen.

Faktor pendorongnya masih berasal dari lini seri Galaxy A. Selain itu, pada kuartal ini, penjualan Galaxy Z Flip juga dua kali lipat lebih banyak dibanding pesaingnya, sehingga kian mendorong volume penjualan Samsung.

Apple menempati peringkat kedua dengan pangsa pasar 16 persen. Seperti Samsung, pangsa pasar Apple juga turun dibanding kuartal III-2022 sebesar 17 persen.

Xiaomi, Oppo dan Vivo membuntututi Apple di posisi ketiga dan seterusnya. Pangsa pasarnya juga turun seperti dua vendor teratas.

Xiaomi misalnya, membukukan pangsa pasar 12 persen, turun dari kuartal yang sama 2022 sebesar 13 persen.

Menurut Counterpoint, ketiga merek itu berupaya memperkuat posisi masing-masing di sejumlah pasar utama perusahaan, termasuk China dan India. Ketiga vendor asal China itu juga masih menunda upaya ekspansinya ke pasar lain.

Berikut daftar lima besar vendor smartphone di dunia kuartal III-2023 versi Counterpoint.

5 besar vendor smartphone kuartal III-2023

Tangkapan layar lima besar merek smartphone teratas dunia versi Counterpoint Research pada kuartal III-2023.Counterpoint Research Tangkapan layar lima besar merek smartphone teratas dunia versi Counterpoint Research pada kuartal III-2023.

  1. Samsung - 20 persen (turun 13 persen secara YoY)
  2. Apple - 16 persen (turun 9 persen secara YoY)
  3. Xiaomi - 12 persen (turun 15 persen secara YoY)
  4. Oppo - 10 persen (turun 10 persen secara YoY)
  5. Vivo - 8 persen (turun 14 persen secara YoY)

Selain lima vendor smartphone di atas, Counterpoint mencatat ada kenaikan tipis untuk segmen "others" atau gabungan merek ponsel lain, selain lima merek tersebut. Kenaikannya sebesar 2 persen dengan total pangsa pasar 34 persen.

Baca juga: Canalys: Pasar Smartphone Global Turun 11 Persen

Honor dan Huawei mulai bangkit

Yang menarik, Honor, Huawei dan Transsion Group justru mencatat pertumbuhan di kuartal III-2023.

Menurut Counterpoint, pertumbuhan Huawei didorong oleh Mate 60 series yang memulai debutnya akhir Agustus lalu. Adapun pertumbuhan Honor didorong oleh kinerjanya yang kuat di luar China.

Huawei Mate 60 Pro Plus nyaman digenggam meski dimensinya cukup besar dengan luas layar 6,8 inci. Keempat sisi Mate 60 Pro Plus memiliki bentuk membulat. HP ini yang membuat pemerintah AS marah karena chipsetnya, Kirin 9000S, dianggap menggunakan teknologi terlarang.
KOMPAS.com/Yudha Pratomo Huawei Mate 60 Pro Plus nyaman digenggam meski dimensinya cukup besar dengan luas layar 6,8 inci. Keempat sisi Mate 60 Pro Plus memiliki bentuk membulat. HP ini yang membuat pemerintah AS marah karena chipsetnya, Kirin 9000S, dianggap menggunakan teknologi terlarang.

Sementara itu, induk Infinix dan Tecno, Transsion Group, mencatat pertumbuhan positif berkat dorongan yang cukup kuat dari pasar Timur Tengah dan Afrika. Sayangnya Counterpoint tak merinci pertumbuhan masing-masing merek ini.

Baca juga: iPhone 15 Kurang Laku gara-gara Huawei Mate 60?

Counterpoint juga mencatat bahwa pasar Timur Tengah dan Afrika adalah wilayah yang mulai pulih pada kuartal III-2023. Padahal, pertumbuhan penjualan di mayoritas pasar negara maju seperti Amerika Utara, Eropa Barat dan Korea Selatan masih lesu.

Ke depannya, firma riset itu meyakini sebagian besar pasar di negara maju akan tumbuh pada kuartal IV-2023. Apalagi iPhone 15 sudah rilis. Selain itu, musim belanja angka kembar (seperti 11.11 dan 12.12) di India dan China serta promosi Natal dan akhir tahun ditaksir bakal mendorong permintaan konsumen lebih tinggi.

Kendati demikian, secara umum total penjualan sepanjang tahun 2023 ditaksir turun hingga mencapai level terendah dalam satu dekade terakhir. Penyebabnya yaitu perubahan pola penggantian perangkat, khususnya di pasar negara maju, dihimpun KompasTekno dari situs resmi Counterpoint, Kamis (19/10/2023).

Dalam menyusun laporan ini, Counterpoint menampilkan data berdasarkan sell-through. Adapun sell-through memiliki makna serupa dengan istilah sell-out, di mana data ditarik berdasarkan jumlah unit yang telah dijual distributor atau toko HP ke konsumen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com