Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zuckerberg Ungkap Pengguna Threads Tembus 100 Juta

Kompas.com - 26/10/2023, 11:21 WIB
Caroline Saskia,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber The Verge

KOMPAS.com - Threads sempat dirumorkan gagal bersaing dengan media sosial lain, seperti X Twitter. Sebab, per Agustus lalu, riset mengungkap pengguna aktif harian Threads merosot hingga 82 persen dalam satu bulan.

Kendati begitu, baru-baru ini, CEO Meta (perusahaan induk Facebook, WhatsApp, Instagram, Threads), Mark Zuckerberg mengumumkan bahwa jumlah pengguna aktif bulanan (MAU/Monthly Active Users) Threads nyaris tembus 100 juta pengguna.

"Saya ingin memberi update untuk Threads. Ada 100 juta pengguna aktif bulanan saat ini. Kami sekarang sampai di titik fokus mengembangkan komunitas lebih lanjut," jelas pria yang akrab disapa Zuck itu.

Kemunculan aplikasi Threads dianggap bersaing dengan X/Twitter. Sebab, Threads menjadi aplikasi media sosial yang sangat mirip dengan X Twitter. Keduanya sama-sama menawarkan pengalaman berbagi konten dalam bentuk teks.

Baca juga: Threads Versi Web Kini Bisa Kutip Unggahan, Mirip di X Twitter

Merujuk pada pernyataan CEO Instagram Adam Mosseri sebelumnya, ia mengaku perusahaan memang memanfaatkan kondisi yang terjadi di X Twitter untuk meluncurkan Threads.

X Twitter sempat menerapkan kebijakan yang “memaksa” pengguna untuk berlangganan X Twitter Blue. Ditambah, kini pemilik X Twitter Elon Musk berambisi untuk mengubah visi misi X Twitter menjadi aplikasi segalanya.

Sebagai kompetitor, Mosseri melihat kondisi ini sebagai sebuah peluang. Kecenderungan mudah berubah (voltalitas) dan ketidakpastian yang terjadi di X Twitter memunculkan celah baru yang dimanfaatkan Meta.

“Tentu saja, Twitter sudah menjadi pelopor di segmen ini. Ada berbagai macam hal yang bisa ditawarkan ke dalam percakapan publik. Tetapi, mengingat apa yang sedang terjadi, kami melihat adanya peluang untuk mengembangkan sesuatu yang terbuka dan baik untuk komunitas pengguna yang sudah memiliki Instagram,” ujar Mosseri.

Nah, sejalan dengan pernyataan Mosseri waktu itu, Zuck juga mengungkapkan hal yang serupa. Ia ingin menghadirkan aplikasi percakapan publik yang lebih positif dan dapat diakses oleh miliaran orang.

“Saya sudah berpikir untuk (masalah ini) dengan waktu yang cukup lama (bahwa) harus ada aplikasi percakapan publik yang dapat diakses miliaran orang dan (sifatnya) bisa lebih positif,” jelas Zuck.

Baca juga: Posting Threads Kini Bisa Diedit dalam 5 Menit, Gratis untuk Semua

Zuck optimis aplikasi Instagram Threads miliknya bisa memenuhi visi misi yang sudah ditetapkan perusahaan selama beberapa tahun mendatang, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari The Verge, Kamis (26/10/2023).

“Saya pikir jika kami terus mempertahankan ini selama beberapa tahun ke depan, kami akan memiliki kesempatan yang baik untuk menggapai visi kamu di masa mendatang,” tambah Zuck.

Chief Financial Officer (CFO) Meta, Susan Li juga menambahkan bahwa Threads dapat menjadi peluang bisnis jangka panjang yang menarik. Maka dari itu, perusahaan berambisi untuk membangun momentum produk yang kuat di tahun mendatang.

“Threads juga menjadi peluang jangka panjang yang menarik. Kami bersemangat membangun momentum proudk yang aka kami jalani di tahun depan,” tambah Susan.

Sempat ditinggal pengguna

Cuplikan gambar dari tampilan Threads di iPhoneKOMPAS.com/Caroline Saskia Tanoto Cuplikan gambar dari tampilan Threads di iPhone

Seperti yang disebut sebelumnya, pengguna aktif bulanan Threads sempat anjlok sebesar 82 persen per 31 Juli 2023. Kurang dari sebulan dari debutnya, 6 Juli 2023, Threads sudah kehilangan nyaris sebagian besar penggunanya.

Menurut riset Similar Web dan Sensor Tower yang dipublikasi pada Agustus lalu, jumlah pengguna harian Threads sempat berada di angka 8 juta pengguna per harinya.

Angka tersebut menjadi jumlah terendah sejak Threads pertama kali debut. Saat meluncur pertama kali, pengguna aktif hariannya menyentuh angka 44 juta pengguna.

Bukan cuma jumlah penggunanya yang kerap merosot, Threads juga belum mampu membuat penggunanya bertah berlama-lama memantau timeline aplikasi.

Baca juga: Sebulan Meluncur, Threads Ditinggal Nyaris 80 Persen Pengguna

Masalah ini mungkin juga disadari oleh pihak perusahaan. Maka dari itu, beberapa waktu belakangan, Meta berupaya memperkenalkan fitur-fitur baru. Misalnya, Threads tidak hanya dapat di aplikasi versi mobile, tetapi juga versi web.

Pengguna kini dimungkinkan mencari unggahan tertentu di kolom pencarian, mengedit konten yang sudah diunggah secara cuma-cuma, alias gratis. Berbeda dengan X Twitter yang mengharuskan penggunanya berlangganan dulu, bila ingin mengedit teks yang diunggah.

Kendati begitu, hingga saat ini, Threads masih belum tersedia di Eropa. Artinya, pengguna internet di Eropa belum dapat mengunduh Threas secara resmi.

Belum tidak diketahui apa alasan dibaliknya. Menurut sumber anonim yang dekat dengan Meta, absennya Threads di Eropa disebabkan oleh sikap preventif perusahaan.

Meta disebut lebih berhati-hati terhadap pemerintah Uni Eropa. Dikarenakan perusahaan di bawah naungan Zuck itu belum yakin, apakah Threads sudah sesuai dengan Undang-Undang Pasar Digital yang berlaku di Benua Biru atau tidak.

Namun, Mosseri sempat mengunggah sebuah konten di Threads mengenai masalah ini. Ia berharap Threads bisa mendapat dukungan dari pemerintah Uni Eropa, layanan Fediverse (jaringan server yang saling berhubungan) lebih awal, dan integrasi Instagram yang lebih baik.

“Saya berharap kamu dapat mendaratkan dukungan untuk Eropa, layanan Fediverse lebih awal, integrasi Instagram yang lebih baik, dan tren dalam beberapa waktu mendatang. Akan sangat menarik untuk melihat apakah hal ini bisa membangun lebih banyak momentum,” imbuh Mosseri.

Unggahan CEO Instagram Adam Mosseri di Threads yang tengah membahas masalah aplikasi Threads yang masih belum meluncur di negara EropaThreads/Adam Mosseri Unggahan CEO Instagram Adam Mosseri di Threads yang tengah membahas masalah aplikasi Threads yang masih belum meluncur di negara Eropa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com