Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Steam Resmi Setop Dukungan untuk Windows Lawas Ini

Kompas.com - 02/01/2024, 15:04 WIB
Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Platform distribusi game milik Valve, Steam, menghentikan dukungan layanannya di komputer atau PC yang menjalankan sistem operasi (OS) Windows 7, Windows 8, dan Windows 8.1 pada Senin (1/1/2024).

Dengan kata lain, Steam yang digunakan di Windows lawas tersebut tidak akan lagi berjalan optimal. Pengguna PC yang ingin memakai layanan Steam harus memperbarui OS PC miliknya ke versi Windows yang lebih baru, seperti Windows 10 atau Windows 11.

Penghentian dukungan Steam di ketiga sistem operasi lawas tersebut awalnya diumumkan pada April 2023 lalu. Valve mengatakan bahwa OS itu tidak akan menerima pembaruan (update).

"Setelah tanggal 1 Januari 2024, instalasi Steam Client yang ada pada sistem operasi ini (Windows 7, 8, 8.1) tidak akan lagi menerima pembaruan apa pun termasuk pembaruan keamanan," tulis Valve dalam situs resminya itu.

Valve pun tidak menjamin bahwa aplikasi Steam yang terpasang di tiga OS Windows lawas itu masih akan berfungsi dengan baik.

Menurut perusahaan yang bermarkas di Amerika Serikat itu, ada tiga penyebab yang melatarbelakangi penghentian dukungan OS Windows lawas untuk Steam.

Baca juga: Lihat Game Favoritmu di Steam Year in Review 2023, Begini Cara Bikinnya

Pertama, fitur utama Steam bergantung pada browser (peramban) Google Chrome, yang kini tidak dapat berfungsi di Windows 7, Windows 8, dan Windows 8.1 sejak Februari 2023.

Steam memang dibangun menggunakan Chromium Embedded Framework, sebuah kerangka perangkat lunak terbuka untuk menyematkan browser web Chromium (Google Chrome) dalam aplikasi lain, dalam kasus ini Steam.

Kedua, Steam ke depannya akan membutuhkan fitur dan pembaruan keamanan yang hanya tersedia di Windows 10, 11, atau versi yang lebih baru.

Faktor ketiga, Valve menyadari bahwa pengguna Steam lambat laun memang meninggalkan sistem operasi yang lawas dan berpindah ke OS yang lebih baru. Hal ini terungkap dalam hasil survei Steam Hardware & Software pada November 2023.

Hasil survei tersebut menunjukkan, sebanyak 0,81 persen pengguna Steam mengandalkan sistem operasi Windows 7, 8, dan Windows 8.1. Persentase ini berbeda jauh dengan Windows 10 (53,53 persen) dan Windows 11 (42,04 persen).

Adapun jumlah pengguna aktif di Steam setiap bulannya diperkirakan mencapai 120 juta. Dengan kata lain, 0,81 persen dari total pengguna aktif Steam sama dengan 972.000 orang yang masih menggunakan Windows versi lawas.

Upgrade ke Windows 10 atau yang lebih baru

Untuk memastikan kelanjutan pengoperasian Steam dan game apa pun atau produk lain yang dibeli melalui Steam, Valve menganjurkan semua pengguna Windows 7, 8, 8.1 untuk memperbarui OS PC miliknya ke versi Windows 10 atau 11.

Baca juga: Windows 12 Dikabarkan Meluncur Pertengahan 2024

Adapun Microsoft sudah mengakhiri pembaruan keamanan dan dukungan teknis untuk Windows 7 pada Januari 2020 dan untuk Windows 8.1 pada Januari 2023.

Menurut Valve, komputer yang menjalankan sistem operasi ini, ketika tersambung ke internet, rentan terhadap malware (software berbahaya) baru dan eksploitasi lain yang tidak akan ditambal.

"Malware tersebut dapat menyebabkan PC, Steam, dan game pengguna berkinerja buruk atau crash. Malware tersebut juga dapat digunakan untuk mencuri kredensial akun Steam Anda atau layanan lainnya," tulis Steam, sebagaimana dikutip KompasTekno dari laman Steam Support, Selasa (2/1/2024).

Alternatifnya, pengguna bisa membeli PC yang baru. Sebab, Windows 11 memiliki spesifikasi yang cukup berat, sehingga komputer yang dirancang untuk menjalankan Windows 8.1 atau lebih lawas kemungkinan tidak bisa menjalankan Windows 11 yang lebih modern.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Internet
Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Internet
Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Hardware
Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Software
Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Software
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Gadget
Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

e-Business
Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Software
Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Internet
Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

e-Business
Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

e-Business
Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Game
Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

e-Business
Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Software
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com