Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kacamata AR Apple Vision Pro Dibongkar, Ternyata Banyak Bautnya

Kompas.com - Diperbarui 06/02/2024, 08:34 WIB
Bill Clinten,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber ifixit

KOMPAS.com - Komunitas pegiat teknologi yang gemar membongkar dan melakukan perbaikan gadget, yaitu iFixit kembali mempreteli gawai yang baru dirilis. "Korban" mereka kali ini adalah kacamata augmented/virtual reality (AR/VR) Apple Vision Pro

Proses pembongkaran kacamata AR/VR perdana Apple yang dibanderol 3.500 dollar AS (sekitar Rp 55 juta) ini ditunjukkan dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube iFixit.

iFixit memulai proses pembongkaran dengan melepas sejumlah aksesori yang terhubung dengan bodi utama Vision Pro, meliputi baterai, tali pengikat, busa pelindung mata, speaker, dan lain sebagainya.

Baca juga: Headset AR Apple Vision Pro Mulai Dijual di Toko, Harga Rp 55 Juta

Proses ini disebut bisa dilakukan dengan mudah, lantaran pengguna hanya perlu mencolok dan mencabut alias melepas beberapa bagian saja, dan hal ini hanya memerlukan alat bantu yang menyerupai SIM ejector.

Setelah semua komponen eksterior yang menempel di bodi utama dicopot, iFixit lantas membongkar lensa-lensa yang ada di Vision Pro, termasuk lapisan kaca yang ada di bagian paling depan.

Ilustrasi proses pembongkaran Apple Vision Pro tahap awal.YouTube/iFixit Ilustrasi proses pembongkaran Apple Vision Pro tahap awal.

Untuk pembongkaran ini, iFixit membutuhkan aksesori tambahan yang bisa menghantarkan gelombang panas (heat gun), sehingga komponen utama dan terluar di bodi Vision Pro, yang direkatkan dengan lem, bisa dilepas.

Dalam proses pembongkaran, iFixit menyebut bahwa bagian depan Vision Pro dilapisi berbagai lensa yang bisa memantulkan atau memproyeksikan gambar dengan proses yang disebut cukup kompleks.

Baca juga: Sony Perkenalkan Headset Mixed Reality Pesaing Apple Vision Pro

Proses pemantulan gambar di dalam lensa Vision Pro ini lantas memungkinkan gambar tersebut bisa dilihat secara tiga dimensi (3D), dan semua hal yang dilihat pengguna lewat kacamata AR/VR tersebut bisa terlihat nyata.

Banyak baut, braket, dan konektor

Setelah kaca dan lensa-lensa dicopot, proses pembongkaran Vision Pro tampaknya semakin kompleks. Pasalnya, iFixit menilai bahwa perangkat ini dibekali dengan banyak baut, wadah komponen alias braket, dan konektor.

Selain itu, pengguna juga memerlukan heat gun untuk mencairkan lem yang merekatkan sejumlah komponen, sebelum bisa mencongkel komponen tersebut keluar dari braket atau wadahnya.

Ilustrasi komponen Apple Vision Pro yang sudah dipreteli iFixit.iFixit Ilustrasi komponen Apple Vision Pro yang sudah dipreteli iFixit.

Sesudah mencopot baut dan mencongkel sejumlah braket, barulah iFixit menemukan sejumlah komponen utama yang ada di Vision Pro, meliputi kamera, sensor, papan inti alias logic board, mesin penggerak (motor) yang berhubungan dengan lensa, dan lain sebagainya.

Biasanya, iFixit memberikan skor tingkat kemudahan perbaikan suatu perangkat yang mereka bongkar.

Namun dalam video ini, mereka tidak memberikan informasi tersebut, lantaran mereka menilai proses pembongkaran ini memerlukan waktu yang cukup lama. Bahkan, iFixit berencana untuk merilis video kedua yang berkaitan dengan proses pembongkaran ini.

"Vision Pro adalah perangkat Apple yang memiliki komponen cukup kompleks dan sulit dibongkar, saking sulitnya kami membutuhkan dua video untuk membahas pembongkaran perangkat ini," ujar iFixit dalam kanal YouTube mereka, seperti dihimpun KompasTekno pada Senin (5/2/2024).

Nah, penasaran bagaimana proses iFixit membongkar Apple Vision Pro? Video pertama iFixit terkait pembongkaran perangkat AR/VR Apple ini bisa ditonton dalam jendela pemutar video berikut ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Elon Musk Resmikan Internet Satelit Starlink di Indonesia

Internet
Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Telkomsel Hadirkan Aneka Layanan dan Paket Khusus Haji

Internet
Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Saingi AMD, Nvidia dan MediaTek Dikabarkan Bikin Chip Konsol Game

Hardware
Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Cara Menjadwalkan Ulang dan Membatalkan Rapat di Google Meet

Software
Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Apa Itu Ambient Mode di YouTube dan Cara Mengaktifkannya?

Software
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Vs Samsung Galaxy S24 Plus

Gadget
Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

Telkomsat Gandeng Starlink untuk Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia

e-Business
Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Macbook dengan Mudah dan Praktis

Software
Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri, Begini Cara Mengatasinya

Internet
Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui dengan Mudah dan Praktis

e-Business
Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

Samsung Sindir Iklan Apple iPad Pro: Kreativitas Tak Bisa Dihancurin

e-Business
Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Microsoft Bikin Controller Xbox Khusus Penyandang Disabilitas, Bisa Dicopot dan Disusun Sesuai Kebutuhan

Game
Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

Elon Musk Tiba di Bali untuk Resmikan Starlink di Indonesia

e-Business
Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Cara Membuat Tulisan Bergaris Bawah di WhatsApp dengan Mudah dan Praktis

Software
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Sering Makan di Kantin Bareng Karyawan

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com