Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elon Musk: Manusia Cangkok Chip di Otak Bisa Gerakkan "Mouse" dengan Pikiran

Kompas.com - 22/02/2024, 07:01 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

Sumber Gizmodo

Neuron motor mengendalikan semua gerakan refleks atau spontan di otot lengan, kaki, dan wajah. Neuron motor juga berfungsi memberitahu otot-otot untuk berkontraksi sehingga kita bisa berjalan, berlari, mengangkat benda ringan di sekitar, mengunyah dan menelan makanan, dan bahkan bernapas.

Namun, penderita ALS mengalami gangguan sistem saraf di mana sel-sel tertentu (neuron) di dalam otak dan sumsum tulang mati secara perlahan. Sel ini mengirimkan pesan dari dalam otak dan sumsum tulang menuju otot. Masalah otot ringan muncul pada awalnya, tetapi perlahan-lahan orang tersebut akan menjadi lumpuh, seperti halnya Stephen Hawking.

Nah, di sinilah peran chip Neuralink. Menurut klaim Elon Musk, chip Neuralink yang ditanamkan pada otak manusia menunjukkan adanya lonjakan (sel) neuron yang menjanjikan.

Metode tanam chip

Informasi soal metode tanam chip otak Neuralink ini sebenarnya masih terbatas. Namun, menurut laporan sebelumnya, relawan akan mendapatkan implan antarmuka otak-komputer nirkabel yang disebut dengan N1, sebagaimana dihimpun dari ArsTechnica. Implan dilakukan melalui pembedahan yang akan dilakukan oleh robot bedah eksperimental perusahaan, R1.

Perangkat implan yang dipasang memiliki 1.024 elektroda yang didistribusikan pada 64 benang yang lebih tipis dari rambut manusia. Setelah R1 memasukkan benang ke daerah otak yang sesuai maka elektroda dirancang untuk merekam aktivitas saraf yang berkaitan dengan niat gerak.

Selanjutnya, aplikasi eksperimental perusahaan akan memecahkan kode sinyal tersebut. Tujuan dari implantasi N1 adalah untuk memungkinkan peserta uji coba mengendalikan kursor komputer atau keyboard hanya dengan menggunakan pikiran mereka.

Uji coba ini terutama akan mengevaluasi keamanan, tetapi juga melihat sekilas kemanjurannya. Hanya ada sedikit informasi tentang uji coba ini selain yang dimuat dalam blog Neuralink dan brosur studi dua halaman untuk calon sukarelawan. Belum jelas pula berapa banyak orang yang akan direkrut Neuralink untuk uji klinis awal ini.

Perusahaan tersebut sebelumnya telah berusaha mendapatkan persetujuan dari FDA untuk merekrut 10 orang. Namun menurut laporan dari Reuters, Neuralink mencoba menegosiasikan angka yang lebih rendah setelah FDA mengangkat masalah keamanan.

Baca juga: Pakai Mikrocip di Otak, Pria Pengidap Gangguan Saraf Bisa Berkomunikasi Lagi

Dikritik

Sayangnya belum ada penelitian ilmiah atas klaim Musk soal penanaman chip Neuralink pada manusia menunjukkan hasil yang menjanjikan. Neuralink juga tidak memberikan informasi apa pun tentang prosedur yang telah dilakukannya.

Hal ini pun mendulang kritikan dari Hasting Center, sebuah lembaga penelitian bioetika dan pusat etika terkemuka yang berkomitmen untuk memajukan kesehatan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.

Musk dikritik karena hanya memberikan “laporan dua kalimat” yang terbatas pada subjek uji manusia. Para peneliti mencatat bahwa penelitian baru pada manusia tidak boleh dilakukan secara tertutup, dan menyatakan bahwa Neuralink telah gagal memenuhi standar etika dasar.

Hastings Center juga mencatat bahwa Neuralink belum secara terbuka mengumumkan apa yang akan dilakukannya jika terjadi kesalahan. Neuralink juga belum membagikan temuan penelitian pada hewan yang menjadi dasar eksperimen ini, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Gizmodo, Kamis (22/2/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com