Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inovasi Hidrasi: Komitmen AWS terhadap Keberlanjutan Air pada 2030

Kompas.com - 25/05/2024, 09:32 WIB
Reska K. Nistanto

Editor

KOMPAS.com - Amazon Web Services (AWS) sejak 2021 telah membuka data center di Indonesia, tepatnya di Jakarta, dengan nilai investasi mencapai Rp 71 triliun.

Data center ini memiliki server-server yang tak terhitung jumlahnya, terus bekerja setiap hari, 24 jam dalam 7 hari, berdengung tak henti-hentinya, tanpa lelah memproses data dari seluruh dunia.

Namun, di tengah-tengah simfoni digital tersebut, sebuah transformasi sedang terjadi, transformasi yang akan membentuk ulang hubungan antara kemajuan teknologi dengan alam, yaitu air.

Sebagai bagian dari tujuan ambisiusnya untuk menjadi water positive pada tahun 2030, AWS berkomitmen untuk mengembalikan lebih banyak air ke masyarakat daripada yang dikonsumsi dalam operasinya.

Kini, AWS dihadapkan dengan tantangan ganda, yaitu mendinginkan server berkinerja tinggi dan mengatasi kelangkaan air di wilayah Indonesia.

Baca juga: Pemikiran CTO Amazon Werner Vogels tentang AI, Budaya, dan Etika

"Di Indonesia kami menggunakan menara pendingin dengan proses pengolahan air otomatis untuk menggunakan kembali lebih banyak air sebelum dibuang," ujar Ken Haig, Head of Energy & Environment Policy, Asia Pacific & Japan, AWS kepada KompasTekno, di sela ajang World Water Forum ke-10 yang digelar di Bali, Rabu (22/5/2024).

Dalam hal efisiensi penggunaan air sebagai pendingin ini memang ada ukurannya, yaitu water usage effectiveness, jumlah air yang dibutuhkan untuk mendinginkan satu kilowatt jam beban pekerjaan IT.

"Dan untuk AWS, kami berhasil menurunkannya menjadi 0,19 liter per kilowatt jam beban kerja, dibandingkan dengan rata-rata industri, yang saya pahami saat ini adalah 1,8 liter," ujar Haig.

Sistem pendingin data center milik AWS ini juga memanfaatkan Internet of Things (IoT) dan teknologi cloud yang canggih.

Sensor yang tertanam di seluruh fasilitas secara konstan memantau suhu, kelembapan, dan penggunaan air, memberikan data waktu nyata ke dalam platform cloud yang cerdas.

Platform ini, yang didukung oleh kemampuan komputasi AWS sendiri, mengatur proses pendinginan yang mengoptimalkan keseimbangan untuk meminimalkan konsumsi air sekaligus memastikan server tetap berada pada performa puncak.

Server menjadi kunci dalam infrastruktur komputasi modernDok. Belihoster Server menjadi kunci dalam infrastruktur komputasi modern

Namun, inovasi tidak berhenti sampai di situ. Menyadari betapa berharganya air, AWS mengimplementasikan fasilitas pengolahan air canggih.

Air yang digunakan untuk pendinginan disaring dan diolah menggunakan sistem berbasis IoT, sehingga memastikan air tersebut memenuhi standar kemurnian tertinggi. Air yang telah diolah ini kemudian disalurkan untuk tujuan mulia: mendukung masyarakat setempat.

Proyek pengisian ulang air

Proyek pengisian ulang air AWS di Indonesia ditargetkan bisa mengembalikan 550 juta liter air setiap tahunnya kepada masyarakat setempat.

AWS bekerja sama dengan Habitat for Humanity untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap air, sanitasi, dan kebersihan (water, sanitation and hygiene/WASH) di sembilan desa di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com