Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Axiata Group Berharap Proses Merger XL-Smartfren Selesai Akhir 2024

Kompas.com - 14/06/2024, 08:30 WIB
Yudha Pratomo,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Induk operator seluler XL Axiata, Axiata Group, menargetkan proses penggabungan dua entitas (merger) XL dan Smartfren bisa rampung setidaknya akhir tahun 2024 ini. 

Menurut Group Chief Financial Officer Axiata Group, Nik Rizal Kamil, saat ini XL dan Smartfren sedang menjalani proses due diligence atau uji tuntas. 

Proses ini menurut Nik, bisa memakan waktu hingga tiga bulan. Nik mengatakan selama proses tersebut Axiata juga menyiapkan segala hal yang dibutuhkan dalam proses merger, sehingga proses penggabungan ini bisa lebih cepat selesai. 

"Kami harap proses merger ini bisa selesai akhir tahun ini," kata Nik dalam sesi media briefing di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (13/6/2024). 

Baca juga: Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

Nik juga membandingkan proses merger XL dan Smartfren dengan Indosat dan Hutchison Tri Indonesia. 

Menurut Nik, Indosat dan Tri butuh waktu sekitar 12 bulan untuk menyelesaikan proses merger. Dengan adanya pengalaman tersebut, ia berharap pemerintah juga dapat memangkas waktu proses penggabungan XL Axiata dan Smartfren. 

"Kami harapkan bisa kurang dari satu tahun," lanjut Nik. 

Dalam kesempatan yang sama, Nik juga mengungkap alasan Axiata melakukan penggabungan bisnis XL Axiata dengan Smartfren. Menurut Nik, ada dua alasan utama yang melatar-belakangi penggabungan dua entitas ini.

Alasan pertama adalah spektrum. Nik mengatakan, jika kedua perusahaan bergabung, mereka bisa memanfaatkan spektrum dengan lebih optimal, dan bersaing dengan operator seluler lain di Indonesia. 

Baca juga: Axiata: Starlink Masih Mahal di Indonesia dan Belum Berdampak Besar di Malaysia

"Jika berdiri sendiri, sulit berkompetisi dengan Telkomsel dan Indosat," kata Nik. 

XL Axiata sendiri saat ini mengoperasikan 45 MHz di frekuensi 1.800 MHz, 15 Mhz di frekuensi 900 MHz, dan 30 MHz di spektrum frekuensi 2.100 MHz. Totalnya adalah 90 MHz. 

Sementara Smartfren mengoperasikan lebar pita 22 MHz di frekuensi 850 MHz dan 40 MHz di frekuensi 2.300 MHz. Totalnya adalah 62 MHz. 

Group Chief Executive Officer dan Managing Director Axiata Group Berhad Vivek Sood saat media briefing di Jakarta, Kamis (13/6/2024).KOMPAS.com/Isna Rifka Sri Rahayu Group Chief Executive Officer dan Managing Director Axiata Group Berhad Vivek Sood saat media briefing di Jakarta, Kamis (13/6/2024).

Jika digabung, XL Axiata dan Smartfren akan memiliki pita frekuensi selebar 152 MHz. 

Jumlah spektrum frekuensi gabungan XL Axiata dan Smartfren masih lebih kecil dibandingkan dengan spektrum frekuensi yang dioperasikan dua operator seluler lainnya. 

Telkomsel memiliki pita selebar 195 MHz. Kemudian pita frekuensi Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) adalah selebar 135 MHz. 

Total pita frekuensi selebar 152 MHz milik XL Axiata-Smartfren ini belum dikurangi dengan jumlah yang harus dikembalikan ke pemerintah jika merger direstui. 

Hal ini terjadi pada merger Indosat Ooredoo dan Tri pada 2021. Setelah merger, Indosat Ooredoo Hutchison seharusnya memiliki total frekuensi sebesar 145 MHz.

Saat itu, Kominfo menetapkan bahwa frekuensi sebesar 135 MHz dinilai sebagai angka yang tepat yang diperlukan dan bisa digunakan oleh perusahaan hasil merger Indosat-Tri ke depannya. 

Makanya, Indosat-Tri harus mengembalikan frekuensi sebesar 10 MHz kepada negara. Kominfo menetapkan frekuensi yang dikembalikan harus yang berada di spektrum 2.100 MHz (2,1 GHz).

Faktor kedua, menurut Nik, adalah market share yang dimiliki XL Axiata dan Smartfren. Jika digabung, Nik mengatakan bahwa perusahaan gabungan ini bisa menguasai 26 hingga 27 persen pangsa pasar operator seluler di Indonesia.

"Ini sedikit di bawah Indosat Hutchison. Tapi dengan spektrum yang ada, kami bisa berkembang," pungkas Nik. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com