Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Punya Valuasi Tertinggi, Nvidia Ternyata Masih Kurang Dikenal

Kompas.com - 24/06/2024, 16:01 WIB
Ristiafif Naufal,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Pekan lalu, pabrikan chip Nvidia dilaporkan menjadi perusahaan paling berharga di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar dengan valuasi 3,3 triliun dollar AS (Rp 54,2 kuadriliun), melampaui raksasa teknologi seperti Google, Apple, Amazon, dan Microsoft.

Namun, meski memiliki valuasi yang tinggi, Nvidia ternyata belum dikenal luas di luar dunia teknologi. Hal ini terbukti dari laporan terbaru firma konsultan Interbrand yang tidak mencantumkan perusahaan Nvidia ke dalam 100 merek paling ikonik.

Dalam laporan yang berjudul How Iconic Brands Lead Across Arenas, Interbrand menempatkan Apple di posisi pertama sebagai merek paling ikonik, disusul perusahaan Microsoft, Amazon, dan Google, yang masing-masing berada di peringkat 2, 3, dan 4.

Bahkan perusahaan saingan dari Nvidia, yakni Intel, yang terkenal karena telah membuat chip untuk laptop dan PC desktop, serta terkenal dengan kampanye iklan "Intel Inside" yang telah berlangsung lama, berada di urutan ke-24 untuk merek paling ikonik.

Baca juga: Nvidia Geser Microsoft Jadi Perusahaan Paling Berharga di Dunia

Lebih lanjut, beberapa perusahaan teknologi lain seperti Samsung, Cisco, Oracle, Xiaomi, IBM, maupun pabrikan ponsel Huawei yang terkena sanksi oleh pemerintah Amerika Serikat juga turut dicantumkan oleh Interbrand ke dalam laporannya itu.

Akibat naik terlalu cepat

Direktur global ekonomi merek Interbrand, Greg Silverman menjelaskan bahwa kenaikan cepat Nvidia menjadi perusahaan paling berharga di dunia berkat booming AI terjadi begitu cepat sehingga perusahaan itu tidak memiliki waktu untuk menguatkan citra mereknya.

“Sebagai perusahaan produk yang baru saja memasuki tingkat global, Nvidia tidak memiliki waktu, atau sumber daya yang didedikasikan, untuk mengubah peran mereknya dan memperkuat mereknya untuk melindungi pendapatan di masa depan,” ujar Silverman.

Kekuatan mereknya (Nvidia) yang lemah akan membatasi seberapa besar nilainya, terlepas dari tingginya kapitalisasi pasarnya," imbuh Silverman.

Baca juga: Nvidia Sebar 3,76 Juta GPU Server AI, Kuasai 98 Persen Pangsa Pasar

Meski begitu, rekognisi merek Nvidia dikatakan meningkat pesat di kalangan investor saham. Data yang diterbitkan bulan lalu oleh Vanda Research mengungkapkan bahwa di antara para investor, Nvidia muncul sebagai saham yang paling banyak dipegang.

Data dari firma konsultan Interbrand juga menunjukkan bahwa pengenalan merek Nvidia telah meningkat hingga 4 kali lipat dalam 12 bulan terakhir, yang akan membantu saat tiba waktu untuk pemeringkatan berikutnya, kata Silverman.

Nvidia berada di peringkat ke-6 merek global paling berharga

Sementara itu, survei lain menunjukkan bahwa nilai merek Nvidia mulai mengejar ketinggalan dari merek-merek lain. Dalam 100 daftar merek global paling berharga yang diterbitkan oleh Kantar BrandZ, Nvidia berada di peringkat 6, naik 18 peringkat dari survei sebelumnya.

Nilai keseluruhan merek Nvidia disebut mengalami kenaikan 178 persen dalam setahun menjadi sekitar 202 miliar dollar AS (Rp 3.303 triliun), sebagaimana dihimpun KompasTekno dari CNBC, Senin (24/6/2024).

Baca juga: Nvidia Makin Dominan, Kuasai 88 Persen Pasaran GPU PC

"Nvidia sangat relevan dan berarti bagi pembeli B2B yang ingin melakukan pembelian besar-besaran untuk perusahaan mereka, sama halnya dengan Apple bagi konsumen yang membeli iPad atau Mac." Ujar Senior Brand Strategist Kantar, Marc Glovsky.

Adapun Kantar disebut melakukan surveynya itu kepada para pembeli dari kalangan enterprise untuk mengevaluasi merek-merek yang utamanya menjual produk ke bisnis lain, untuk menghasilkan estimasi total nilai merek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com