Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilai WeChat Bisa Tiga Kali WhatsApp

Kompas.com - 15/03/2014, 19:50 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

KOMPAS.com -Saat WhatsApp resmi dibeli Facebook, banyak yang terkejut dengan total nilai transaksi penjualannya. Walau tak semuanya dibayar dengan uang, namun angka 19 miliar dollar AS menjadi nilai akuisisi tertinggi untuk sebuah layanan pesan instan.

Setelah kabar akuisisi tersebut, banyak analis yang menjadikan WhatsApp sebagai parameter untuk menilai berapa harga yang layak untuk layanan pesan instan lain, termasuk WeChat.

Dikutip dari Techcrunch, lembaga analis Credit Lyonnais Securities Asia (CLSA) menaksir harga WeChat bisa tiga kali lipat dari WhatsApp, nilainya saat ini mencapai setidaknya 60 miliar dollar AS.

Angka tersebut berdasar pada aliran pendapatan yang didapat WeChat lebih aktif dibanding WhatsApp. Di tahun ini saja, CLSA menaksir pendapatan WeChat berkisar antara 35 hingga 64 miliar dollar AS.

Walau jumlah pengguna WhatsApp saat ini lebih banyak (465 juta) dibanding WeChat (300 juta), namun aliran pendapatan WeChat lebih besar.

WeChat mendapatkan pemasukan dari game, iklan, e-commerce, pembayaran mobile, serta pendanaan internet.

Sementara, WhatsApp memiliki model bisnis yang tidak menampilkan iklan atau game. WhatsApp hanya meminta bayaran dari penggunanya 1 dollar AS per tahun.

Jumlah pengguna WeChat juga semakin banyak. Tahun ini, pengguna layanan pesan instan milik raksasa teknologi China, Tencent ini diperkirakan mencapai 450 juta, yang masing-masing pengguna tersebut dihargai 142 dollar AS.

WhatsApp memang memiliki strategi untuk tidak mengotori halaman chat-nya dengan iklan. Komitmen tersebut juga ditegaskan kembali saat akuisisi oleh Facebook diumumkan. Namun, baik WhatsApp maupun Facebook belum membeberkan rencana bisnis layanan ini lebih rinci ke depannya akan seperti apa.

Di sisi lain, WeChat gencar memasang iklan. Namun, iklan-iklan yang ditampilkan juga tidak sembarangan. Iklan tersebut diawasi dan diseleksi ketat oleh Tencent.

"Walau banyak perusahaan online dan offline yang menarget pengguna WeChat, namun Tencent sangat berhati-hati mengontrol aktivitas promosi dalam WeChat," ujar analis CLSA.

Akun promosi WeChat hanya bisa di-follow oleh pengguna yang telah mengenalnya. Tencent juga membatasi pesan promosi yang disampaikan tiap hari oleh akun publik.

Walau begitu, analsi CLSA memperingatkan bahwa model iklan WeChat bisa saja berubah lebih agresif, manakala penetrasi pengguna WeChat sudah tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, 'Ruangan' Smart Home dan Serba AI

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, "Ruangan" Smart Home dan Serba AI

Gadget
Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Gadget
Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Gadget
Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

e-Business
Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Gadget
Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Internet
Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Software
Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Software
OpenAI Rilis Fitur 'Memory' di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

OpenAI Rilis Fitur "Memory" di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

Software
Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Gadget
Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

e-Business
'Microsoft Build: AI Day' Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

"Microsoft Build: AI Day" Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

e-Business
Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

e-Business
Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Gadget
Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com