KOMPAS.com - Sudah sejak Oktober lalu Samsung mengumumkan penarikan kembali Galaxy Note 7 karena rawan terbakar. Namun, hingga kini masih banyak Galaxy Note 7 yang belum dikembalikan dan masih beredar di masyarakat.
Untuk mencegah bahaya bagi pengguna, Samsung pun memutuskan untuk mulai mematikan atau "membunuh" perangkat Galaxy Note 7 secara remote. Pertengahan Desember, Galaxy Note 7 di Amerika Serikat mulai dimatikan lewat update software yang membuat perangkat itu tak bisa mengisi baterai.
Kini giliran para pemilik Galaxy Note 7 di Malaysia yang bakal segera mengalami nasib serupa. Sebuah notifikasi dilaporkan muncul di layar perangkat-perangkat Samsung pada minggu ini.
Baca: Masa Depan Samsung Ditentukan 6 Bulan Lagi
Pesan hanya dimaksudkan bagi para pemilik Galaxy Note 7 saja, bukan model handset lain. Samsung masih membuka pintu buat pemilik Galaxy Note 7 di Malaysia untuk melakukan refund atau menukarkan perangkatnya dengan Galaxy S7 Edge.
Belum diketahui berapa banyak persisnya Galaxy Note 7 yang belum dikembalikan di seluruh dunia. Pada awal November, Samsung mengumumkan bahwa di AS saja masih terdapat lebih dari 200.000 unit Galaxy Note 7 di tangan konsumen.
Pengguna gadget di Indonesia tidak terlibat kericuhan soal Galaxy Note 7 karena perangkat tersebut keburu di-recall sebelum sempat beredar di pasaran Tanah Air. Meski begitu, Samsung tetap membuka pusat recall di sejumlah bandara Indonesia sebagai langkah preventif.
Baca: Galaxy Note 7 yang Tak Ditukar Bakal Diblokir Internetnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.