Tahun 2011, Musik Digital 56 Persen Pasar Musik Dunia

JAKARTA, JUMAT - Musik bakal tumbuh menjadi salah satu komoditi utama layanan seluler setelah tumbuh begitu pesat di Internet. Pada tahun 2011, industri musik digital melalui Internet dan seluler diprediksi mencapai 56 persen pasar musik di seluruh dunia.

Laporan terbaru yang dirilis eMarketer menunjukkan nilai industri musik di seluruh dunia diperkirakan turun. Namun, proporsi penjualan melalui layanan online dan Internet terus melonjak. Hal tersebut tidak lepas dari meningkatnya jumlah handset dengan fitur multimedia di pasaran.

Jika tahun 2007, pasar musik melalui layanan seluler sekitar 1,7 miliar dollar AS, akhir tahun ini diprediksi mencapai 3 juta dollar AS. Thaun 2009 mencapai 4,8 miliar dollar AS, tahun 2010 sekitar 6,2 miliar dollar AS, dan pada 2011 tembus 7,3 miliar dollar AS.

Sementara itu, penjualan musik dalam bentuk CD diperkirakan turun drastis selama 3 tahun ke depan. Hal tersebut menyebabkan industri musik dunia turun dari 31,8 miliar dollar AS menjadi 26,2 miliar dollar AS dalam tiga tahun. karena hal inilah, eMarketer yakin sejumlah label musik besar mulai menatap layanan Internet dan seluler.

Tak heran, Warner Musik Group yang menggendeng Nokia agar musik produksinya dapat diakses langsung melalui layanan Nokia's Come With Music. Sebelum dengan Warner Bros, Nokia juga menggandeng label besar lainnya.

Berdasarkan laporan ini, komponen yang masuk dalam industri musik di seluler antara lain download ring tone, download track, ringback tone, download videoklip, dan streaming. Nilai penjualan dari ringtone polyphonic dan monophonic yang dibenamkan langsung di ponsel tidak ikut dihitung.

Sementara itu, penjualan musik digital melalui layanan online ,yang kini dikuasai Apple melalui layanan iTunes, diperkirakan tumbuh dari 1,9 miliar dollar AS pada 2006 menjadi 7,5 miliar dollar AS pada 2011. Kombinasi antara layanan Internet dan seluler akan mencatat pangsa pasar 56 persen dari total pasar musik di seluruh dunia.

eMarketer menyatakan perusahaan-perusahaan yang memproduksi musik seharusnya segera mengintegrasikan platform online di Internet agar mudah diakses melalui layanan seluler. Salah satunya, membebaskan muisk digital dari segala bentuk proteksi yang telah terbukti meraup keuntungan jauh lebih besar daripada kerugian yang ditanggung produsen karena pembajakan.