Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Karyawan Yahoo Indonesia di Tangan Regional

Kompas.com - 05/04/2012, 14:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com Yahoo Inc telah mengambil keputusan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 2.000 karyawan dari total 14.100 karyawan saat ini. Yahoo Indonesia belum memberi pernyataan resmi apakah terkena imbas PHK ini atau tidak.

"Keputusan apakah Yahoo Indonesia akan terkena imbas dari PHK bergantung kepada Yahoo regional," ujar Budi Putra, mantan Country Editor Yahoo Indonesia, dalam wawancara via e-mail dengan Kompas.com, Kamis (5/4/2012).

Berdasarkan pengalaman Budi, atmosfer dan suasana kerja Yahoo Indonesia sangat menyenangkan dan kondusif. "Dari sisi performance, Yahoo Indonesia termasuk yang bagus di regional," ungkap Budi.

Budi kini menjabat sebagai Direktur Viki.com (perusahaan streaming video yang berbasis di Singapura) dan masih terus melanjutkan kegiatan ngeblog melalui  budiputra.com.

Ia mengaku mengundurkan diri pada Mei 2011 karena alasan personal, bukan karena masalah internal perusahaan. Harapannya bagi Yahoo adalah agar perusahaan itu tetap fokus menjadi the premier digital media company.

"Di situlah kekuatan Yahoo. Saya rasa Yahoo harus mempertahankan performance sebagai perusahaan media terkemuka. Audiens Yahoo sangat besar, terutama untuk produk konten, seperti Yahoo News, Finance, OMG, dan Yahoo Sport," tambahnya.

Mengenai keputusan CEO Yahoo Inc untuk melakukan PHK 2.000 karyawan, menurut Budi, hal itu merupakan sebuah tindakan efisiensi yang tak bisa dihindari.

"Saya kira sekarang Yahoo sedang melakukan efisiensi karena ingin lebih fokus pada media, konten, dan audiens. Kemungkinan seperti ini tidak mungkin dihindari jika bekerja di perusahaan besar seperti Yahoo," ungkapnya.

Hingga berita ini ditulis, belum ada pernyataan resmi, baik dari Yahoo Indonesia maupun Yahoo Regional Asia Tenggara, mengenai apakah PHK ini akan berimbas kepada karyawan Yahoo Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com