Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

E-Commerce Indonesia Terhalang "Mental"

Kompas.com - 14/12/2012, 14:38 WIB

Shutterstock Belanja online digemari perempuan terutama di toko online produk fashion.

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Survei pengguna internet Indonesia yang diselenggarakan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada April-Juli 2012 antara lain menyinggung soal pandangan masyarakat soal e-commerce.

Dari hasil survei, ditemukan bahwa hanya 22,8 persen persen dari 2,000 responden penelitian pernah membeli barang secara online dalam 3 bulan terakhir. Menurut APJII, meski sudah menjadi kebiasaan di luar negeri sejak tahun 1990-an, belanja online masih relatif baru dan belum dikenal di Indonesia.

Kebiasaan masyarakat Tanah Air menyangkut soal ini masih sulit diubah. Hambatan utamanya, menurut hasil survei APJII, adalah ketakutan bakal ditipu (34,6 persen) disusul faktor "ketidak puasan" karena tidak bisa melihat barang yang dibeli secara langsung (21,5 persen).

"Tapi justru dari sini bisa disimpulkan bahwa pengguna internet kita tidak gagap teknologi karena yang tidak tahu soal mekanisme pembayaran ternyata jumlahnya hanya sedikit," ujar Kepala Departemen Pendaftaran Internet Nasional APJII Valens Riyadi dalam acara APJII Internet Outlook 2013 di Jakarta, Rabu (12/12/2012).

Dalam hasil survei APJII, pengguna internet yang mengaku tidak berbelanja online karena tak tahu caranya memang hanya 6 persen. Alasan ini duduk di urutan ke enam dalam daftar hal-hal yang menghalangi pembelian barang secara online. "Artinya, sifat hambatan lebih kepada mental barrier, bukan ketidaktahuan teknis," papar Valens.

Survei APJII sendiri dilakukan di 42 kota di 31 propinsi di seluruh Indonesia antara April hingga Juli 2012 dengan jumlah responden  2.000. Soal demografi, mayoritas berasal dari kalangan pekerja disusul pelajar dan ibu rumah tangga dari kalangan status ekonomi sosial A-C.

Dari hasil survei, diketahui bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia pada 2012 mencapai 63 juta orang. APJII memproyeksikan jumlah tersebut akan tumbuh menjadi 82 juta pada 2013, yang juga berarti potensi lebih besar untuk e-commerce.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com