Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Belajar E-Government dari Korsel, Ini Kata Pengamat

Kompas.com - 02/02/2015, 20:18 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana menerapkan e-government atau pemerintahan elektronik di Indonesia dengan bercermin pada penerapan sistem serupa di Korea Selatan, Singapura, dan Australia. Pengamat teknologi informasi (TI) Ricardus Eko Indrajit berkomentar mengenai hal ini.

Kerjasama yang dicapai dengan ketiga negara tersebut dinilainya akan bermanfaat untuk membangun paradigma e-government di Indonesia. Pasalnya e-government merupakan sebuah konsep yang berkaitan dengan cara memanfaatkan TI untuk mendekatkan masyarakat dengan pemerintah.

Sementara saat ini, salah satu tantangannya adalah adanya paradigma bahwa TI merupakan piranti keras berupa komputer desktop, ponsel atau laptop. Padahal piranti keras tersebut hanyalah alat, bukan cara berpikir sebuah konsep e-government.

"Coba ke Singapura, Hongkong, Korea Selatan atau Jepang. Lihat di halte, ada papan segmen menunjukkan berapa menit lagi bus akan datang. Apa ini tidak termasuk TI?" ujarnya usai acara Sosialisasi Sertifikasi Tenaga Kerja Teknologi dan Informasi Komunikasi (TIK), di Jakarta, Senin (2/2/2015).

"Di sini kan belum ada contoh-contoh seperti itu. Dari situ Anda bisa melihat outside the box, bahwa e-government bukan sekadar komputer. Konsep berpikir itu yang disurvei, bukan alatnya," imbuhnya.

Ricardus juga menyebutkan sebenarnya Indonesia punya kelebihan yang belum dimiliki negara lain dalam bidang e-government. Kelebihan itu adalah pemanfaatan media sosial dalam pemerintahan.

Dia mencontohkan misalnya pada interaksi antara gubernur dengan warganya. "Misalnya ada jalan rusak, difoto lalu dikirim. Kalau fotonya dikirimkan menggunakan Facebook, itu termasuk e-government, bukan?" tanyanya.

"Itu termasuk e-government, karena dia juga (masyarakat) jadi bisa berinteraksi dengan pemerintah. Soal ini, luar negeri saja belajar dari Indonesia, mereka tidak pernah berpikir bisa memuat e-government di media sosial," imbuhnya.

Belajar ke tiga negara

Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi mengatakan Indonesia berniat belajar soal e-government ke Korea Selatan, Singapura, dan Australia. Ketiganya merupakan negara yang sudah mumpuni dalam bidang pemerintahan elektronik tersebut.

Saat ini, Indonesia sudah mencapai Memorandum of Understanding (MoU) dengan Korea Selatan. Melalui kerjasama ini, pemerintah berencana menyusun gugus tugas yang anggotanya terdiri dari Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Kemenpan RB. Tugas tim ini adalah mempelajari serta menransfer pengalaman mereka dari Korea Selatan ke Indonesia.

Sementara itu, kerjasama serupa dengan Singapura dan Australia sedang dalam pemrosesan. "Dalam waktu dekat, kami, Kominfo dengan Kemenpan akan menandatangani MoU e-government dengan Singapura," kata Yuddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com