Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perangi "Hacker", Obama Minta Dana Rp 256 Triliun

Kompas.com - 10/02/2016, 13:12 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

Sumber CNET

KOMPAS.com — Presiden AS Barack Obama mengajukan permohonan dana 19 miliar dollar AS atau setara Rp 256 triliun ke dewan kongres AS. Dana itu untuk memperkuat keamanan cyber negara adikuasa ini.

Obama tampaknya makin serius memberantas aksi peretas yang mencoba mencuri informasi dari warga, perusahaan, dan agen Pemerintah AS.

Pasalnya, nominal permohonan dana tersebut naik 35 persen dari yang digelontorkan AS untuk keamanan cyber pada 2015 lalu.

Dilansir KompasTekno, Rabu (10/2/2016) dari Cnet, ada beberapa hal spesifik yang sudah direncanakan Obama. Misalnya, perekrutan ahli keamanan cyber untuk mengetes kelemahan sistem dan membuat sistem yang kokoh.

Selain itu, Obama juga ingin mengurangi ketergantungan pemerintah pada nomor jaminan sosial untuk KTP warga. Lebih umum, Obama ingin memperkuat standar pengamanan di sektor keuangan dan akun-akun online.

Obama pun menggarisbawahi beberapa "kemenangan" peretas profesional pada tahun sebelumnya, yang antara lain mampu mengakses lebih dari 21.000 informasi personal pegawai negeri AS.

Informasi itu mencakup nomor jaminan sosial, gambar pemindai sidik jari, dan informasi keluarga para pegawai. Ada juga rekam jejak kesehatan fisik dan mental yang tertera pada aplikasi kerja mereka.

Pada Desember lalu, temuan menunjukkan, sekelompok peretas bahkan mampu memata-matai alur komunikasi terenkripsi para agen intelijen AS dan perusahaan-perusahaan privat.

Mendengar presentasi Obama, beberapa anggota kongres memberikan respons positif terhadap pengajuan dana raksasa itu. "Penambahan dana keamanan sangat diperlukan," kata salah satu anggota kongres perwakilan Rhode Island, Jim Langevin.

Hal serupa diungkapkan mantan direktur keamanan cyber pada Kementerian Keamanan AS, Ari Schwartz. Menurut dia, proposal anggaran yang diajukan Obama menunjukkan pentingnya menggelontorkan dana demi prioritas keamanan AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com